Transjakarta Dorong Transformasi Layanan Transportasi Publik Lewat Pengembangan Teknologi AI

0
115545-20250717104336

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan transportasi publik ibu kota melalui transformasi digital berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menjadikan layanan Transjakarta lebih cerdas, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan pengguna.

Dalam acara Digital CIO Indonesia 2025 yang digelar di JW Marriott Hotel, Jakarta, Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, Raditya Maulana Rusdi, memaparkan bahwa pengembangan teknologi AI menjadi pilar penting dalam roadmap digitalisasi yang tengah dijalankan perusahaan. Transformasi ini bukan hanya bersifat teknis, namun menyentuh perubahan mendasar dalam budaya organisasi dan cara kerja seluruh ekosistem Transjakarta.

“Kami sedang membangun sistem layanan berbasis AI yang akan memungkinkan setiap pelanggan merasakan pengalaman yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih personal. Inisiatif ini kami tujukan untuk menciptakan transportasi publik yang tidak hanya modern tetapi juga berkelanjutan dan terintegrasi,” ujar Raditya dalam sesi presentasinya.

Transjakarta saat ini tengah mengembangkan tiga solusi teknologi AI utama yang dirancang untuk mendukung operasional serta interaksi pelanggan secara lebih efisien dan proaktif:

1. AI Text: Layanan Cerdas Berbasis Percakapan

Salah satu inisiatif utama adalah pengembangan AI Agent yang memanfaatkan teknologi generative AI untuk melayani pelanggan secara langsung melalui chatbot dan text-to-speech. Agen virtual ini tidak hanya mampu merespons pertanyaan dasar, tetapi dirancang menjadi agentic AI—sebuah sistem yang mampu memahami konteks percakapan, membuat keputusan, dan menyampaikan informasi penting secara otomatis.

Fitur ini ditujukan untuk berbagai kebutuhan pelanggan seperti penelusuran rute perjalanan, informasi kedatangan bus, hingga laporan barang hilang. Kemampuan AI Agent ini diharapkan akan menghadirkan interaksi yang lebih alami dan informatif, seolah berbicara langsung dengan petugas layanan pelanggan.

2. AI Vision: Pengawasan Visual Berbasis Kecerdasan Buatan

Dalam aspek operasional, Transjakarta memanfaatkan computer vision melalui sistem AI Vision yang mengolah data dari jaringan CCTV di halte dan armada. Teknologi ini memungkinkan pendeteksian jumlah penumpang secara real-time, memantau kepadatan di halte, serta mendukung manajemen pergerakan bus di lapangan secara lebih presisi.

Sebagai bagian dari peningkatan aspek keselamatan, Transjakarta juga telah mulai menerapkan sistem Driver Monitoring System (DMS). Sistem ini memantau perilaku pengemudi secara langsung, seperti mengantuk, penggunaan ponsel saat mengemudi, atau ketidakfokusan, sehingga dapat mencegah potensi kecelakaan dan memastikan standar keselamatan tinggi bagi seluruh penumpang.

3. Recommendation Engine: Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan Strategis

Transjakarta juga mengembangkan Recommendation Engine, sebuah sistem berbasis analitik big data yang digunakan untuk membaca pola perjalanan pelanggan serta performa layanan secara menyeluruh. Teknologi ini akan memberikan rekomendasi berbasis data, mulai dari penambahan atau perubahan rute, peningkatan frekuensi armada di jam sibuk, hingga potensi kolaborasi dengan pihak ketiga yang relevan.

Dengan pendekatan ini, setiap keputusan strategis yang diambil oleh Transjakarta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan berbasis bukti lapangan, bukan hanya asumsi.

Raditya menegaskan bahwa transformasi digital ini tidak hanya bertumpu pada penerapan teknologi, tetapi juga membutuhkan kesiapan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Menurutnya, teknologi secanggih apa pun tidak akan maksimal tanpa pemahaman dan kesadaran dari seluruh pegawai terhadap pentingnya data dan AI.

“Kami sedang membangun budaya kerja baru, di mana setiap insan Transjakarta sadar bahwa data dan teknologi adalah alat utama untuk memberikan layanan terbaik kepada publik. Transformasi ini adalah proses menyeluruh, bukan sekadar pergantian sistem, tetapi perubahan pola pikir dan cara kerja,” jelas Raditya.

Dengan langkah strategis ini, Transjakarta berharap bisa menjadi pionir dalam transformasi layanan transportasi publik berbasis teknologi di Indonesia. Pengembangan solusi AI ini diyakini akan mendongkrak kualitas layanan, memperkuat kepercayaan masyarakat, serta mempercepat pencapaian visi transportasi yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *