Untar Sambut Baik dan Dukung Program MBKM Untuk Pengembangan SDM

Universitas Tarumanagara (Untar) menyambut baik dan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim atas arahan Presiden Jokowi. Program yang masuk ke dalam kurikulum 2021 ini, merupakan salah satu program yang difokuskan pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, handal dan memiliki daya saing.
Konsep Kampus bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Dalam penerapannya, konsep ini nantinya mahasiswa akan diberikan keleluasaan selama dua semester (40 SKS) pada program belajarnya, untuk melakukan kegiatan diluar kelas. Konsep ini, pada dasarnya menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan diluar kelas.Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, MBKM sejalan dengan program yang telah dicetuskan Untar sebelum MBKM ini diberlakukan. Mahasiswa Untar telah menjalani kegiatan di luar mata kuliah, seperti pengabdian masyarakat dan praktek kerja lapangan. Hanya saja SKS yang berlakukan belum sama dengan SKS yang diatur dalam program MBKM.
“Tentu Universitas Tarumanagara dengan program yang bagus dari pemerintah ini sangat baik dan menyambut gembira untuk bisa melakukannya, mengapa, karena jauh hari sebelum MBKM ini diluncurkan sebenarnya kami sudah melakukan banyak kegiatan yang terkait dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, meskipun kalau jumlah SKS itu ditentukan bisa 20 SKS per semester sehingga bisa 60 SKS dalam tiga semester, Untar waktu itu belum menentukan segitu besar SKS nya, tetapi kegiatannya sudah dilakukan melalui apa misalkan proses magang atau kerja praktek, itu di fakultas teknik pasti semuanya melakukan, wajib hukumnya,” kata Prof. Agustinus saat menjadi narasumber dalam program Talk Show yang digelar EL JOHN TV di di Auditorium Gedung M, lantai 8, Kampus I Universitas Tarumanagara, Jalan Letjen S. Parman, Grogol, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Talk show ini dilangsungkan saat diselenggarakannya penandatanganan MoU antara Yayasan EL JOHN Indonesia dengan Untar tentang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Talk show tersebut dipandu oleh Putri Pariwisata Indonesia 2021 Tisya Laura Dewi, Miss Earth Indonesia 2020 Monica Fransisca Khonado dan Putra Kopi Indonesia 2019 Bagas Soripada. Tak ketinggalan, Founder Yayasan EL JOHN Indonesia Martinus Johnnie Sugiarto juga ikut dalam talk show ini.
Selain itu, menurut Prof. Agustinus, Untar juga telah menyetarakan nilai yang diperoleh mahasiswa saat melakukan kegiatan di luar kampus. Nilai tersebut disetarakan dengan mata kuliah yang relevan, seperti prestasi yang diraih mahasiswa Untar saat mengikuti lomba.“Tahun 2019, rektor Untar mengeluarkan peraturan sebelum peraturan pemerintah keluar tahun 2020 yaitu permendikbud no 3 tahun 2020, rector sudah mengeluarkan pada tahun 2019 untuk mengakui atau menyetarakan nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa melalui kegiatan kemahasiswaan. Misalkan mahasiswa menang lomba tingkat nasional, pengabdian masyarakat, kemudian juga melakukan riset dan seterusnya itu bisa diakui, disetarakan kegiatannya dalam mata kuliah tertentu yang relevan,” ujar Prof. Agustinus.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Tarumanagara Dr. Rasji, S.H., M.H. yang ikut sebagai narasumber dalam talk show ini, menambahkan saat ini UNTAR sedang mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan program MBKM. Hal tersebut dilakukan agar ada penyesuaian agar ketentuan yang diatur MBKM dapat dipenuhi Untar.“Mulai 2020 Universitas sudah menyiapkan berbagai macam mulai dari peraturan yang sesuai MBKM, kemudian kami juga menyesuaikan kurikulumnya sehingga kami punya kurikulum baru sesuai MBKM, kemudian metode pembelajarannya juga kami sesuaikan dengan metode pembelajaran MBKM tidak hanya kuliah di kampus tetapi juga kuliah di tempat lain baik program studi di dalam kampus maupun di luar perguruan tinggi Untar atau di dunia industri maupun di dunia industri,” terang Rasji.
Lebih lanjut Rasji mengungkapkan, para mahasiswa Untar juga menyambut baik diterapkan program MBKM. Tidak sedikit mahasiswa yang ingin belajar di luar program studi yang diambilnya karena dapat menambah ilmu saat terjun ke dunia kerja.
“Pembelajaran hak 3 semester di luar program studi dan ternyata disambut baik oleh mahasiswa, karena rupa meskipun mahasiswa belajar di luar program studi, fesyennya ingin punya kemampuan di bidang lain. Misalnya jurusan hukum pengen belajar komunikasi bisa belajar di komunikasi, begitu juga dengan praktek magang di dunia industri yang digeluti ini menambah kemampuan lulusan sehingga ada multi talent yang dihasilkan oleh Untar,” ungkapnya.