Untuk Wujudkan Program Desa Digital, Pemprov Jabar Ingin Kades Paham Teknologi

0
kang emil

Sebanyak 141 kepala desa di kabupaten Majalengka, Jawa Barat secara resmi dilantik Bupati Majalengka Karna Sobahi di Pendopo Majalengka, Rabu (11/12/2019).

Dalam  acara pelantikan tersebut hadir pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia berpesan kepada kepala desa di Kabupaten Majalengka yang resmi dilantik untuk segera menjalankan tugas roda pemerintahan.

“Kepala desa harus banyak-banyak istigfar, karena ujian sampai akhir masa jabatan ada. Dan mudah-mudahan lancar,” ucap Kang Emil.

Kang Emil berpesan, jabatan kades jangan dijadikan niat untuk mencari nafkah. Apalagi niat mencari kekuasaan. Masyarakat harus merasakan manfaat dengan hadirnya seorang kepala desa. Jangan sampai seragam kepala desa dijadikan tameng untuk bersikap seenaknya. Integritas merupakan nomor satu, dan jangan sampai mempunyai keinginan nantinya menimbulkan siasat.

“Kita ini pelayan rakyat. Jangan sampai cemberut, cuek, dan ongkang-ongkang kaki. Berikan pelayanan terbaik bagi mereka (rakyat),” pesannya.

Kepala desa, lanjut Emil, harus profesional, dan belajar berbagai ilmu seperti teknologi, pemerintahan, dan keuangan. Terlebih pemerintah provinsi Jawa Barat mempunyai program desa digital. Di mana nantinya pelayanan masyarakat menggunakan tandatangan digital menggunakan handphone.

Setiap Desa juga harus naik kelas jangan ada lagi desa tertinggal. Menjadi desa berkembang, menjadi desa maju, dan pada puncaknya menjadi desa mandiri.

“Bercita-citalah menjadi desa mandiri. Pemerintah provinsi mengapresiasi. Sebagai wujud apresiasi, kami berikan mobil aspirasi kampung juara (Maskara). Peruntukannya bisa untuk panggung hiburan, nonton bareng, angkut hasil pertanian,” ujarnya.

Untuk meningkatkan pelayanan, pemprov mewacanakan pogram desa digital tahun 2020 mendatang. Prioritas lainnya yakni gerakan membangun desa melalui progam desa digital. Pihaknya menargetkan dalam lima tahun, seluruh desa di Jabar bisa mengakses internet dengan infrastruktur WiFi.

Untuk prioritas selanjutnya yaitu inovasi pelayanan publik dan penataan daerah. Dirinya berharap nantinya dalam pelayanan publik dapat memaksimalkan digitalisasi seperti e-budgeting.

“Revolusi digital perlu dilakukan secara inklusif dengan melibatkan berbagai sektor yang tidak tersentuh oleh ekosistem digital selama ini, termasuk memberikan fasilitas WiFi gratis ke berbagai desa,” imbuhnya.

Penerapan teknologi digital di desa-desa bisa menjadi hal menarik dan unik saat ini. Pasalnya, belum semua tempat di dunia melakukan hal tersebut.

Gubernur berharap Desa Digital di Majalengka dan umumnya Jawa Barat bisa menjadi contoh bagaimana ekosistem digital mampu meningkatkan perekonomian warga desa. Sehingga urbanisasi ke kota bukan lagi satu-satunya pilihan meningkatkan taraf kehidupan.

“Desa Digital Jawa Barat adalah inovasi besar yang tidak semua tempat di dunia melakukan, jadi saya kira ini contoh. Baru memulai, tetapi sudah diapresiasi, Insya Allah panennya akan luar biasa,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *