Yayasan Etika Moral Indonesia Jalani Sembilan Tahun Membantu Sesama
Yayasan Etika Moral Indonesia (YEMI) merayakan momen bersejarah dalam perjalanannya dengan menggelar perayaan ulang tahun ke-9 di The Jade Royal Restaurant, Jakarta Barat, pada hari Minggu, (26/05/2024). Acara tersebut menjadi tonggak penting bagi YEMI dalam membangun kesadaran moral dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
YEMI yang didirikan sembilan tahun yang lalu, telah menjalankan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk memberikan pertolongan kepada sesama. Mulai dari memberikan bantuan saat terjadi bencana alam, mengadakan kegiatan donor darah, hingga pemberian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, YEMI telah konsisten berperan aktif dalam membantu sesama.
Dalam sambutannya, Ketua Umum YEMI Alex Tumondo mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dalam mendukung misi YEMI dalam menebarkan kebaikan dan moralitas di masyarakat.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam perjalanan YEMI selama ini. Tanpa bantuan dan kerjasama kalian, kami tidak akan bisa mencapai apa yang telah kami raih hari ini,” ujar Alex.
Lebih lanjut, Alex Tumondo juga mengungkapkan harapannya agar acara peringatan ulang tahun tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kemuliaan. Ia menyampaikan permohonan maaf yang tulus jika terdapat kata-kata atau tindakan yang mungkin tidak berkenan di hati para tamu undangan.
“Saya berharap malam ini acara ini dapat berlangsung lancer dan mulia. Jika tidak ada perkataan yang tidak berkenan di hati bapak ibu, saya atas nama Ketua Yayasan Etika Moral Indonesia menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur Alex.
Wasekjen DPP WALUBI, KRT Romo Asun Gotama, mengungkapkan penghargaannya terhadap peran yang telah dimainkan oleh YEMI dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Di dalam merayakan hari ulang tahun, boleh kita berikan temukan sudah mengenal dari berbagai yayasan, namun salah satu yang pergi yaitu Yayasan Etika yang disesuaikan dengan kekuatan membantu masyarakat yang membutuhkan berbagai bidang bukan hanya hampir Indonesia,” ujar Romo Asun Gotama dengan penuh rasa hormat.
Romo Asun juga menyoroti betapa luar biasanya upaya YEMI dalam mempersiapkan kegiatan bakti sosial di berbagai bidang, termasuk donor darah dan lain-lain.
“Kejadian-kejadian yang sangat membebani masyarakat, di situlah YEMI membantu sangat luar biasa, yakni dengan menggelar berbagai kegiatan bakti sosial di berbagai bidang, membangkitkan dan membantu kepada masyarakat-masyarakat yang membutuhkan, termasuk donor darah dan lain-lain,” ungkapnya
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, berbagi pengalaman tentang moralitas dan kemanusiaan. Dalam pernyataannya, Sutiyoso menyampaikan bahwa bagi dirinya, semua pemegang KTP DKI adalah seperti anak dan keluarganya sendiri.
“Kalau ada yang disakiti, saya akan merasakan sakit, dan pada saat saya berkunjung ke rumah kediaman pribadi beberapa yang saya sempat kunjungi, saya menangis, hati saya menangis,” ujar pensiunan Letjen TNI ini
Ia pun melanjutkan dengan menceritakan pengalamannya berkunjung ke perumahan-perumahan yang umumnya dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. “Saya ingin dia tahu bahwa akan saya lindungi mereka seperti melindungi diri saya sendiri. Mereka tidak makan, bisa saja datangi rumah kita atau toko kita, malam hari semuanya tercapai, ngumpulin sembako lalu dibagikan besoknya kepada warga-warga yang memang kekurangan makan,” paparnya.
Sutiyoso yang akrab di sapa Bang Yos, menekankan pentingnya menjaga keragaman dan persatuan di Jakarta, yang merupakan miniatur dari keberagaman Indonesia. “Keragaman itu ada di Jakarta, oleh karena itu setiap Gubernur harus ingatkan masalah ini. Tapi berlagalah anda sebagai gubernur bagi semua pihak. Saya muslim, saya orang Jawa, tetapi saya adalah penurunan orang Konghucu,” tambahnya.
Dalam ceritanya yang penuh makna, Sutiyoso juga menggarisbawahi pentingnya moralitas dalam tindakan sehari-hari.
Perayaan Hari Ulang Tahun ke-9 YEMI telah dimulai pada Sabtu pagi dengan melakukan sembahyang bersama di Gedung Yayasan Etika Moral Indonesia di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Setelah itu, dgelar makan siang bersama dan dilanjutkan dengan konsultasi spiritual.