Yuk, Ketahui Penyebab Nyeri Punggung dan Penanganannya

Nyeri punggung menjadi salah satu penyakit yang tidak boleh dianggap remeh. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada usia dewasa hingga lanjut usia. Karena itu, pada usia-usia tersebut butuh pemahaman yang benar tentang bahaya penyakit yang satu ini, apalagi punggung memiliki fungsi memberikan struktur dan menyokong tubuh, serta melindungi saraf tulang belakang.
Saraf tulang belakang terdiri dari saraf-saraf yang mengirimkan dan menerima pesan antara otak dan tubuh, sehingga memungkinkan fungsi organ yang sehat serta pengendalian gerakan.
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dr. Ikhwan M, Sp. KFR menjelaskan, nyeri punggung disebabkan banyak faktor, diantaranya akibat gerak tubuh yang dapat memperburuk gangguan pada punggung yang dilakukan secara bertahun-tahun.
Pada awalnya gerak tersebut tidak beresiko namun karena dilakukan secara bertahun-tahun maka timbullah rasa nyeri pada punggung.
“Nyeri punggung yang sering karena postur ketika beraktivitas yang dipertahankan selama bertahun-tahun. Misalnya seorang pekerja sebagai penjahit. Kan selama bertahun-tahun dia akan duduk membungkuk menghadap ke mesin jahitnya. Nah ketika bertahun-tahun dipertahankan postur seperti itu, maka akan terjadi ketidakseimbangan sendi. Ketika sendi tidak seimbang otomatis sendinya akan cepat rusak itu lah yang dirasakan bertahun-tahun kemudian,” kata dokter Ikhwan saat menjadi narasumber dalam program EL JOHN Medical Forum yang ditayangkan EL JOHN TV. Program ini dipandu oleh Miss Earth Indonesia 2019 Cinthia Kusuma Rani.

Dokter Ikhwan menyebut nyeri punggung juga disebabkan dari organ tubuh lain, seperti lambung. “Biasanya orang-orang yang sakit maag juga terasa pegal di punggungnya nah ini penjalaran dari nyeri lambung,” sambung dokter Ikhwan.
Selain lambung, sakit pada ginjal juga dapat memicu nyeri punggung khususnya pada punggung bagian bawah “Kalau di punggung bawah itu ada organ ginjal, misalnya disebabkan oleh batu ginjal, itu bisa menjalar dan dirasakan di punggung bawah. Jadi perlu pemeriksaan spesifik untuk mengetahui apakah masalahnya di struktur penyangganya, syarafnya atau organ-organ internal,” ungkap dokter Ikhwan.
Menurut dokter Ikhwan, nyeri punggung akan terasa berat jika memiliki penyakit penyerta yang cukup berbahaya seperti kolesterol, gula darah dan asam urat. Penyakit penyerta tersebut dapat menimbulkan peradangan sendi yang lebih berat.
“Misalnya awalnya sudah ada cedera namun pada orang-orang yang mengalami gangguan metabolism, misalnya memiliki kolesterol tinggi atau punya gula darah, cedera sendi ini terasa lebih berat seperti itu.Jadi sifatnya bukan sebagai penyebab nyeri, tapi memperberat kondisi cedera sendi yang sudah dialami,” ungkap dokter Ikhwan.

Tak hanya dewasa dan lansia, nyeri punggung juga dapat rasakan pada anak-anak meski kasusnya jarang terjadi. Biasanya, anak-anak yang mengalami nyeri punggung terjadi karena ada gangguan struktur atau gangguan organ internal.
Untuk gangguan struktur misalkan anak membawa beban yang berat seperti tas sekolah yang dibawa secara rutin. Beban yang dibawa anak disarankan kurang dari 10–15% berat badannya. Misalnya, pada anak dengan berat badan 40 kg, idealnya ia hanya boleh membawa beban sekitar 3 kg.
Kemudian bisa karena posisi duduk yang bisa mempengaruhi struktur tulang belakang. Bila Si Kecil terbiasa duduk lama dalam posisi yang salah, misalnya membungkuk atau miring, lama kelamaan ia akan mengeluh sakit punggung.
Untuk gangguan organ internal seperti obesitas, infeksi saluran kemih atau ginjal, batu ginjal, hingga kelainan pada tulang belakang, misalnya skoliosis atau tumor. Karena itu orangtua diharapkan dapat menjaga kesehatan si buah hati, agar terhindari penyakit apapun termasuk nyeri punggung.

Nyeri punggung akut dapat diatasi dengan tindakan sederhana. Namun, jika dirasa perlu, penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Beberapa metode pengobatan untuk menangani nyeri punggung akut adalah aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki, agar proses pemulihan menjadi lebih cepat. Kemudian kompres dingin atau hangat, untuk membantu meredakan tegang otot, dan bila perlu menggunakan koyo hangat atau balsam yang dijual bebas
Selanjutnya penanganan nyeri punggung dapat dilakukan dengan konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol, atau obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter sekaligus melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat, misalnya dengan berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang

Jika nyeri punggung tidak hilang setelah lebih dari 1,5 bulan, penderita sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter. Beberapa pengobatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter adalah Fisioterapi, Olahraga khusus dan Terapi perilaku kognitif.