ACYA Gelar Santunan 500 Anak Yatim di Masjid Istiqlal: “Indahnya Peduli, Nikmatnya Berbagi”

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menjadi waktu istimewa meningkatkan kepedulian sosial, serta berbagi dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Salah satu wujud nyata dari semangat berbagi di bulan Ramadhan datang dari Asian Chinese Youth Association (ACYA), yang menyelenggarakan Santunan Anak Yatim dengan mengangkat tema “Indahnya Peduli, Nikmatnya Berbagi” di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).
ACYA adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk menghimpun pemuda-pemudi keturunan Tionghoa dari berbagai kalangan, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial dan mempererat hubungan antar komunitas. Dengan misi untuk berbagi kasih sayang, perhatian, serta bantuan bagi mereka yang membutuhkan, ACYA telah banyak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang berdampak positif.
Acara ini turut didukung oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI), Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), Ikatan Koko Cici Indonesia (IKOCI).
Ada 500 anak yatim dari berbagai yayasan yang diberikan santunan. Pemberian santunan ini dibuka oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar didampingi President ACYA Helga Abraham dan Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudi Hartono.


Turut hadir dalam acara ini, di antaranya Dewan Kehormatan PSMTI Pusat Lisanti Jusuf, Wakil Ketua Umum Dept. Organisasi Johnny Situwanda, Wakil Ketua Umum Dept. Sosial dan Lingkungan Hidup Lusiana Oey, Ketua PSMTI Kota DKI Jakarta Pusat Handi Gunawan, beserta jajaran pengurus PSMTI, PERWANTI, IPTI dan IKOCI lainnya.
Selain pemberian santunan anak yatim, juga terdapat permainan game menarik yang disiapkan panitia yakni quiz seputar pengetahuan tentang islam.
Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar yang juga sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal memberikan apresiasi tinggi atas acara santunan bagi 500 anak yatim yang diselenggarakan oleh ACYA dan didukung oleh sejumlah organisasi Tionghoa. Acara ini menjadi wujud nyata kepedulian lintas budaya dan agama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menekankan pentingnya nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam dan filosofi Konfusianisme yang akrab dengan cinta kasih sayang. “Barang siapa yang menghidupkan satu jiwa tanpa melihat agamanya apapun, maka seperti menghidupkan semua jiwa-jiwa yang lain,” ungkapnya.


Ia juga menambahkan bahwa tradisi Tionghoa yang sangat menghormati orang tua sejalan dengan ajaran Islam. “Persamaan antara falsafah China, Konfusianisme dengan Islam itu dahsyat. Kalau Islam dan Konfusianisme ini berkolaborasi, maka dahsyat,” tegas Menteri Nasaruddin.
Menteri Agama mengajak semua pihak, terutama generasi muda, untuk meninggalkan konflik dan perselisihan, serta berperan aktif dalam menciptakan kedamaian dunia. “Hapuskan peperangan di atas muka bumi ini, itu misi Istiqlal. Istiqlal artinya pembebasan,” tuturnya.
President ACYA, Helga Abraham, menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini bukan hanya untuk memberikan bantuan materi, tetapi juga untuk memperkuat semangat anak-anak yatim agar tetap optimis menghadapi masa depan. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk bersama-sama menunjukkan kepedulian dan kasih sayang kepada anak-anak yang membutuhkan.


Dalam kesempatan tersebut, Helga juga mengajak semua pihak untuk tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga dukungan moral yang dapat memperkuat semangat anak-anak yatim. “Kami di sini bukan hanya untuk memberi, tetapi juga untuk menguatkan. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung mereka agar bisa meraih impian mereka,” tambah Helga.
Helga berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan aktif berperan dalam mendukung anak-anak yatim agar mereka bisa meraih mimpi-mimpi mereka. “Biar mereka semua bisa mencapai mimpi-mimpi yang mereka impikan,” tutup Helga.


Pemberian santunan berlangsung lancar dan tertib. Setiap anak yatim yang hadir telah diberikan nomor khusus sejak kedatangan, memastikan proses berjalan lancar dan teratur. Selain santunan juga diberikan bingkisan yang dapat bermanfaat untuk merayakan lebaran.