Atraksi Tatung dan Tarian Dayak Meriahkan Festival Cap Go Meh di Season City

Festival Cap Go Meh yang digelar di Lobby Selatan TM Seasons City pada Minggu, 15 Februari 2025, sukses memukau lebih dari seribu pengunjung yang datang. Sebagai bagian dari perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, festival yang ke-7 kali dgelar ini menampilkan berbagai atraksi yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat akan makna budaya dan tradisi.
Salah satu daya tarik utama yang memikat perhatian pengunjung adalah atraksi 100 tatung dari Singkawang, Kalimantan Barat. Tatung. Selama pertunjukan, para tatung melakukan berbagai aksi yang tidak biasa, mulai dari menusukkan pedang atau paku ke bagian tubuh seperti wajah dan lengan mereka, hingga berdiri dan duduk di atas benda tajam seperti golok dan pisau.
Fenomena ini menarik perhatian pengunjung karena bagi kebanyakan orang, aksi tersebut sangat sulit dipahami. Namun, bagi masyarakat Singkawang, atraksi tatung merupakan bentuk ritual spiritual yang mengandung makna mendalam.

Tak kalah menarik, festival ini juga menampilkan tarian Dayak, yang turut menghadirkan keajaiban budaya dari Kalimantan Barat. Tarian yang dikenal dengan nama Little Singkawang ini tidak hanya menonjolkan gerakan-gerakan indah dan energik, tetapi juga menampilkan aksi yang menegangkan, yaitu membacok tubuh dengan Mandau, senjata tradisional suku Dayak. Meskipun para penari menggunakan Mandau tajam, mereka tidak mengalami luka atau darah yang keluar dari tubuh mereka.
Selain atraksi dari Singkawang dan Dayak, festival Cap Go Meh ini juga menghadirkan seni Betawi, yang memperkaya perayaan dengan nuansa kearifan lokal Jakarta. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai pertunjukan tradisional Betawi, di antaranya adalah Palang Pintu, Ondel-ondel, dan Tanjidor.
Bukan hanya pertunjukan kesenian, Festival ini juga diramaikan dengan kehadiran UMKM makanan dan minuman. Sepanjang festival digelar, para boothn UMKM ini menyugughkan bebragai mancam makanan maupun minuman.

Ketua Panitia Festival Cap Go Meh, Tj. Jollyman, S.H. mengatakan Festival ini tidak hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengenalkan dan merayakan budaya Tionghoa kepada masyarakat Indonesia.
Melalui Festival Cap Go Meh, Tj. Jollyman berharap agar masyarakat Indonesia, khususnya yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, semakin memahami dan menghargai keberagaman yang ada di tanah air.
“Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kebudayaan Tionghoa, tetapi juga simbol dari kebersamaan antarwarga negara dalam merayakan identitas budaya yang beragam,” ujarnya.
Sementara itu, CEO TM Seasons City, Mualim Wijoyo menyampaikan betapa pentingnya acara ini dalam mendukung kegiatan budaya serta ekonomi lokal, khususnya di wilayah Jakarta, terutama Tambora, di mana TM Seasons City berada.

Menurut Mualim, TM Seasons City tidak hanya mendukung kegiatan budaya seperti Festival Cap Go Meh, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan UMKM melalui kegiatan bazar UKM yang diadakan selama festival.
“Tentunya, Seasons City mendukung dan men-support kegiatan ini. Apalagi pada kesempatan ini ada bazar-bazar UMKM, yang sangat kita hargai. Dengan adanya bazar ini, kita bisa membantu meningkatkan perekonomian Jakarta, khususnya yang ada di sekitar Tambora,” ungkap Mualim.
Selain itu, Mualim Wijoyo juga mengungkapkan pentingnya untuk tetap mengangkat dan melestarikan budaya lokal dalam setiap acara yang digelar di TM Seasons City.
“Hari ini, meskipun tema utama festival ini berasal dari Singkawang, kami tetap ingin mengangkat budaya lokal. Kolaborasi dengan budaya Betawi sangat penting, dan kami berharap acara ini bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia,” jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Festival Cap Go Meh di Season City yang berlangsung meriah. Dalam kesempatan pertama hadir di acara tersebut, Francine menyampaikan rasa terima kasih atas undangan yang diterimanya.
Menurut Francine, keanekaragaman budaya yang hadir di acara tersebut sangat mencerminkan semangat toleransi dan kerukunan antar suku bangsa.
“Tidak hanya barongsai dan kebudayaan yang terkait dengan Cap Go Meh, tapi juga ada festival palang pintu dan ondel-ondel. Ini bener-bener keragaman dan toleransi sangat kental suasananya di sini,” ungkapnya.

Apresiasi atas Festival ini, juga disampaikan Ketua 1 DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra. Ia mengungkapkan apresiasi mendalam atas kesuksesan festival tersebut yang berlangsung dengan meriah dan lancar.
“Luar biasa, kami ingin mengapresiasi, bahwa penyelenggaraan Festival Cap Go Meh ini sudah berlangsung dengan baik. Mengadakan festival sebesar ini bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan kesatuan hati dan sinergitas yang baik di antara semua komponen bangsa dan stakeholders yang ada,” ujar Sumberanto.