Banjir Bandang Sumbar, Pertamina Tegaskan Ketersediaan Energi Tidak Terganggu

0
20240513060247897_207d69e9d37d41db8abf96eea19de843

PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa pasokan energi untuk wilayah Sumatera Barat tetap aman meski daerah tersebut dilanda banjir bandang, banjir lahar dingin dan longsor pada Sabtu (11/05/2024). dan Minggu (12/05/2024). Pernyataan ini disampaikan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, yang menjamin kebutuhan energi masyarakat lokal di wilayah terdampak tetap terpenuhi.

Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menjelaskan bahwa untuk menjamin ketersediaan pasokan energi di wilayah yang terkena bencana, Pertamina telah mengaktifkan skema rute alternatif bagi mobil tangki. Langkah ini diambil guna mengatasi kendala akses jalan yang terputus akibat banjir bandang dan lahar dingin, yang memengaruhi distribusi energi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di berbagai daerah seperti Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

“Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah menerapkan skema alternatif rute mobil tangki untuk menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke SPBU yang terdampak,” ungkap Satria pada Minggu (12/5/2024). Ia menambahkan bahwa pasokan BBM untuk Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi dialihkan distribusinya melalui Fuel Terminal (FT) Sei Siak di Riau. Sebelumnya, SPBU di wilayah ini dipasok melalui Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Sumatera Barat.

Pada Minggu (12/05/2024), melalui skema alih pasokan ini, FT Sei Siak di Provinsi Riau telah menyalurkan sebanyak 80 KL Pertalite dan 80 KL Biosolar ke 12 SPBU di Kabupaten Limapuluh Kota (empat SPBU), Kota Payakumbuh (enam SPBU), Kota Bukittinggi (satu SPBU), dan Kabupaten Agam (satu SPBU). Selain itu, pasokan untuk Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di kota akan dipenuhi oleh Integrated Terminal (IT) Dumai.

“Di tengah kerusakan infrastruktur jalan yang cukup parah, kami terus berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal untuk memastikan distribusi energi, baik BBM maupun LPG, tetap berjalan lancar guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Setiap hari, kami akan melakukan evaluasi terkait rute alternatif ini sambil memantau perbaikan sementara infrastruktur jalan,” tambah Satria.

Pertamina sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi juga berkomitmen mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *