BKPM: Pertumbuhan Investasi Selama 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Terus Naik

0
1915540WhatsApp-Image-2017-01-25-at-17.34-.11-780x390

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong memaparkan nilai investasi selama tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.  Thomas mengatakan ada pertumbuhan yang cukup mencolok di sektor investasi dalam kurun waktu tiga tahun. Pertumbuhan itu didapat melalui nilai investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Jika ditotalkan nilai PMA dan PMDN sejak 2016 hingga semester I-2017 mencapai Rp 1.494,9 triliun.

Data dari BKPM yang menjadi pegangan Thomas menyebutkan pada tahun 2012, realisasi investasi mencapai RP 313 triliun.Realisasi ini terus meningkat di era pemerintahan Jokowi. Pada 2014, pemerintah meraup investasi sebesar Rp 463 triliun.

Kemudian di tahun 2015, realisasi investasi mengalamai kenaikan menjadi Rp 545 triliun pada 2015 dan sebesar Rp 613 triliun pada 2016. Sementara, realiasi investasi hingga semester I-2017 sebesar Rp 336,7 triliun dari target Rp 678,8 triliun hingga akhir tahun ini.

“Nilai investasi PMA dan PMDN sejak awal masa pemerintahan sampai sekarang tumbuh 46 persen. Setiap tahun sangat banyak dana mengalir dari investor asing maupun domestik,” ujar Lembong saat Konferensi Pers di acara 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2017.

Thomas menilai kenaikan peringkat Indonesia sebagai tujuan utama invetasi dunia menjadi peringkat 4 yang diberika UNCTAD PBB sudah tepat. Pasalnya UNCTAD PBB telah mencermati pertumbuhan investasi Indonesia yang mengalami kenaikan.

Sulawesi menjadi daerah tertinggi yang mengalami pertumbuhan investasi  sebesar 189 persen berdasarkan penyebaran wilayahnya. Jika di rupiah nilai investasi yang masuk ke Sulawesi mencapai Rp 118,9 triliun dan penyerapan 104.927 tenaga kerja pada periode 2015-2017. Menyusul di Sumatera dengan pertumbuhan 87 persen senilai Rp 256,6 triliun dan penyerapan 470.055 tenaga kerja.

Setelah Sulawesi, realisasi invetasi terbanyak jatuh pada pulau Jawa. Di Jawa  investasi tumbuh 50 persen senilai Rp 807,1 triliun dan sudah menyerap tenaga kerja 2,12 juta orang. Bali dan Nusa Tenggara meraup investasi Rp 48,1 triliun, menyerap 82.597 tenaga kerja dan pertumbuhan investasi 49 persen.

Pertumbuhan investasi di Kalimantan serta Papua dan Maluku masing-masing 41 persen dan 23 persen. Nilainya masing-masing Rp 198 triliun dan Rp 66,1 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja 441.385 orang dan 274.031 tenaga kerja.

“Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi di luar Jawa sangat tinggi. Ini dampak dari peran pemerintah membangun dari pinggiran, contohnya di Sumatera, banyak investor yang tanya ke saya investasi ke sana karena melihat banyak pembangunan infrastruktur,” jelas Lembong.

Dia menjelaskan, total realisasi PMA dan PMDN selama periode 2015 sampai semester I-2017 sebesar Rp 1.494,9 triliun telah menyerap 3,37 juta tenaga kerja. Sedangkan jumlah proyek mencapai 75.801 proyek.

“Kontribusi investasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) naik dari Rp 2.876 triliun di 2013 menjadi Rp 4.040 triiun di 2016. Pertumbuhan kontribusinya dari 31,7 persen di 2013, naik menjadi 32,6 persen di 2016,” ujarnya.

https://www.youtube.com/watch?v=25DygN8UCxs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *