BKT Kemenhub Publikasikan Kajian Terbaru Penurunan Harga Tiket Pesawat

0

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan kajian mendalam mengenai harga tiket pesawat dengan melibatkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara serta berbagai stakeholder terkait. Kajian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi guna menurunkan harga tiket pesawat angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri untuk kelas ekonomi.

Menurut kajian tersebut, harga tiket pesawat terdiri dari beberapa komponen utama, yakni tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi, dan biaya tambahan (surcharge). Untuk menurunkan harga tiket, BKT mengusulkan beberapa langkah yang dibagi dalam dua kategori: jangka pendek dan jangka menengah hingga panjang.

Kepala BKT, Robby Kurniawan, menyatakan bahwa hasil kajian menunjukkan perlunya kebijakan lintas sektoral dalam penurunan harga tiket pesawat. “Rekomendasi kebijakan ini mencakup langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, bukan hanya Kementerian Perhubungan,” ungkapnya di Jakarta, belum lama ini.

Langkah-Langkah Jangka Pendek

  1. Insentif Fiskal: Memberikan insentif fiskal untuk biaya avtur, suku cadang pesawat, dan subsidi dari penyedia jasa bandar udara untuk biaya pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U), serta biaya ground handling throughput fee.
  2. Penghapusan Pajak Tiket: Mengusulkan penghapusan pajak tiket pesawat untuk menciptakan kesetaraan perlakuan dengan moda transportasi lain yang pajaknya sudah dihapuskan, sesuai PMK Nomor 80/PMK.03/2012.
  3. Penyesuaian Formula Avtur: Menghilangkan konstanta dalam formula perhitungan harga avtur berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2019, yang berhubungan dengan harga dasar avtur.
  4. Sistem Multi Provider: Menerapkan sistem multi provider untuk avtur guna menghindari monopoli. Kemenhub juga telah mengusulkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengenai saran dan pertimbangan tentang multi provider BBM penerbangan, untuk menciptakan harga avtur yang kompetitif.

Langkah-Langkah Jangka Menengah dan Panjang

Untuk jangka menengah hingga panjang, rekomendasi mencakup peninjauan ulang Tarif Batas Atas (TBA) mengingat adanya perubahan kondisi pasar yang mempengaruhi komponen biaya operasional dan keselamatan penerbangan.

“Selain itu, untuk jangka panjang, perlu adanya pemerataan harga avtur di seluruh bandara di Indonesia. Salah satu cara yang disarankan adalah pembangunan kilang avtur secara terdistribusi. Dengan cara ini, diharapkan sektor aviasi Indonesia bisa lebih baik dan berdampak positif bagi seluruh sektor terkait,” tambah Robby.

Upaya ini diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor aviasi domestik serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan industri penerbangan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *