BPS: Pertumbuhan Investasi Indonesia di Kuartal II 2017 Membaik di Angka 5,35 Persen

0
infrasktur.jpg5_

Badan Pusat Statistik (BPS)  mengumumkan secara tahunan (year on year/yoy),  pertumbuhan investasi Indonesia di kuartal ke-II 2017. Hasilnya pertumbuhan investasi Indonesia mencapai 5,35 persen pada periode April-Juni 2017 atau membaik dibandingkan Januari-Maret 2017, yakni 4,78 persen. Bahkan, terpaut jauh dibandingkan April-Juni 2016 yang hanya sebesar 4,18 persen.

Melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atawa investasi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II meningkat mencapai 1,69 persen. Pada kuartal sebelumnya, kontribusi investasi cuma 1,53 persen. Padahal, pertumbuhan ekonomi kuartal I dan kuartal II masing-masing sebesar 5,01 persen.
Sementara itu, Secara kuartal (quarter to quater/qtq), pertumbuhan investasi kuartal II 2017 positif sebesar 2,95 persen dibandingkan kuartal I 2017 yang masih negatif atau minus 5,45 persen dan kuartal I 2016 yang sebesar 2,39 persen.

Sejalan dengan catatan investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyebutkan, nilai investasi pada kuartal II 2017 sebesar Rp170,7 triliun atau tumbuh 12,7 persen dibanding kuartal II 2016. Sehingga secara kumulatif, investasi semester I 2017 mencapai Rp336,7 triliun atau 49,6 persen dari target Rp678,8 triliun.
Kepala BPS Suhariyanto meningkatnya kontribusi pertumbuhan dari investasi sedikit banyak merupakan hasil dari perbaikan kelayakan investasi Indonesia yang diberikan oleh lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor’s (S&P), yang turut melengkapi dua rating layak investasi dari Fitch dan Moody’s.

“Itu pasti ada pengaruh karena pemberian rating itu tidak gampang dan melalui proses yang panjang. Perbaikan rating memberikan informasi kepada seluruh dunia bahwa ada perbaikan iklim investasi,” ucap pria yang akrab disapa Ketjuk ini di kantornya, Senin, 7 Agustus 2017.

Selain karena perbaikan peringkat layak investasi Indonesia, pertumbuhan investasi juga disebabkan adanya alokasi belanja modal pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang sekitar 10 persen ditujukan untuk investasi yang mengalir ke proyek-proyek infrastruktur.

Namun, ia berharap, pertumbuhan investasi dan peningkatan kontribusi investasi pada pertumbuhan ekonomi terus berlanjut ke semester II 2017.”Belanja modal pemerintah terhadap investasi sekitar 10 persen, itu positifnya besar ke swasta. Ini hampir sama dengan kuartal I 2017,” terang Ketjuk.
Kendati demikian, untuk angka pastinya, ia melanjutkan, BPS masih perlu membedah secara khusus berapa sumbangan perbaikan peringkat tersebut hingga mampu meningkatkan pertumbuhan investasi di Indonesia.

Adapun, sampai akhir tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen atau meningkat tipis dari target sebelumnya sebesar 5,1 persen dalam APBN 2017.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *