Budaya Leluhur di Desa Jangga
Kalau anda ingin mengenal suku batak, nah ada satu tempat yang mungkin bisa anda datangi dan rasakan kehidupan suku Batak tradisional di sebuah desa yang sebagian besar wilayahnya belum tersentuh oleh dunia modern. Terletak di lereng bukit yang indah, pengunjung yang datang ke desa Jangga ingin bertemu dengan orang Batak asli dan melihat bagaimana budaya mereka yang unik terus berkembang hingga saat ini. Jangga terkenal dengan kain ulos yang indah yang ditenun oleh kaum wanitanya. Melihat kaum wanita desa ini menenun kain ulos yang rumit di depan rumah mereka.
Ulos memainkan peranan penting dalam masyarakat tradisional Batak dan digunakan tidak hanya sebagai pakaian tetapi juga digunakan pada acara-acara adat seperti kelahiran, kematian dan pernikahan. Dari mulai menyaksikan wanita Jangga yang sedang menenun kain tradisional ulos yang rumit, mengagumi struktur rumah adat Batak yang berbentuk panggung dan memiliki atap besar yang khas hingga menjelajahi warisan budaya daerah yang menarik dengan berkunjungan ke monumen megah Raja Tambun dan Manurung.
Desa ini terletak di lereng bukit dengan keindahan alam serta pemukiman yang masih tradisional. Saat berkunjung ke desa Jangga, Anda akan menemukan ciri khas masyarakat suku Batak yang asli dengan disuguhkan budaya Batak yang unik. Dengan rumah tradisional Batak Toba, desa Jangga memiliki daya tarik yang menggoda mata untuk tetap terpaku akan keasrian dari desa yang terletak 24 kilometer dari Danau Toba atau sekitar 45 kilometer dari Balige, Ibu Kota Kabupaten Tobasa. Rumah tradisional tersebut memiliki nilai sejarah karena rumah tua yang beronamen “gorga” atau ukiran Batak tersebut berusia ratusan tahun tetapi hingga sekarang masih terpelihara dengan baik.
Di desa Jangga Anda akan menemukan deretan rumah-rumah tradisional, atraksi budaya dan sejarah, seperti sisa-sisa peninggalan raja-raja Batak berabad-abad yang lalu termasuk Raja Tambun dan monumen raja Manurung. Desa Jangga terletak di tepi Gunung Simanuk-Manuk, Lumban Julu, kabupeten Toba Samosir, Sumatra Utara, sekitar 24 km dari Danau Toba. Desa ini adalah salah satu dari sejumlah desa Batak asli di wilayah Lumban Nabolon, Tonga-Tonga Sirait Uruk, Janji Matogu, hubak Sihubak, Siregar, Sigaol, Silalahi Toruan Muara dan Tomok Sihotang.
Untuk bisa sampai ke desa ini, Anda harus pergi ke Parapat. Dari Medan Anda bisa mengunakan taksi atau bus umum ke Parapat selama 4-6 jam. Dari Parapat, Anda dapat menyewa mobil untuk membawa Anda ke tepi Gunung Simanuk-Manuk, di mana desa ini berada. Selain dapat melihat para wanita Jangga sedang menenun kain ulos Batak, mengagumi keindahan rumah adat Batak serta menjelajahi warisan budaya daerah yang sangat menarik di sana, Anda juga dapat berbelanja oleh-oleh ulos yang dijual dengan beragam bentuk dan jenis serta warna dan membeli berbagai cinderamata di Parapat, kota persinggahan sebelum Desa budaya ini.
Desa Jangga merupakan salah satu dari sekian banyak desa suku batak tradisional di kawasan Toba Samosir. Untuk dapat sampai kesana, Anda dapat terlebih dahulu menuju Parapat. Dari Medan, Anda dapat naik taksi atau bus umum menuju Parapat selama 4 sampai 6 jam. Dari Parapat, Anda dapat menyewa mobil menuju tepi Gunung Simanuk-Manuk, di mana desa ini berada. Bagaimana anda sudah merasa tertarik, silahkan datang dan kunjungi. (arf)