Bus Air Wisata Tenaga Surya Karya Anak Bangsa Siap Diluncurkan di Surabaya

Perahu atau bus air wisata yang bakal diterima Pemkot Surabaya bisa disebut canggih, meskipun tenaga surya yang dipakai masih sebatas untuk memasok kelistrikannya. Bus air wisata yang tetap menggunakan mesin diesel untuk tenaga pendorong yang dibuat Institut Teknologi 10 November Surabaya itu akan diserahkan Telkomsel secara resmi pada 31 Mei 2017.
Bus air senilai Rp 700 jutaan ini bisa disebut cukup modern dan canggih. Fasilitas yang melengkapi bus air yang akan diluncurkan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada puncak HUT ke 724 Kota Surabaya 31 Mei.
“Produk putra terbaik bangsa yang harus diapresiasi,” kata General Manager Strategic Account Management Telkomsel, Reyhan, Sabtu (27/5).
Pria yang menjadi Project Manager bus air wisata ini mengungkapkan, tenaga surya yang melengkapi bus air itu akan memasok kebutuhan energi seperti penerangan hingga dashbord panel edukasi.
“Bus air ini bisa disebut canggih karena ada fasilitas yang baru dan bisa dijadikan pembelajaran penumpangnya,” katanya.
Ia mencontohkan fasilitas melengkapi bus air itu antara lain tersedianya sensor suhu udara, sensor pH air untuk mengetahui tingkat keasaman air Kalimas hingga teknologi auto pilot.
“Pakai sensor kamera dan GPS, dan sensor suhu udara dan pH air bisa dilihat dari panel dashboard yang ada. Ada dua monitor di bus air itu. Semua itu energinya dipasok dari solar panel. Dan semua sistem itu touch screen di dashboard,” jelasnya.
Kapasitas bus air wisata itu mampu mengangkut 12 penumpang, 1 nakhoda dan 1 ABK.
“Dengan fasilitas canggih itu, tidak harus mahal kan,” katanya.
Bus air ini akan tiba di Sungai Kalimas di dekat Taman Prestasi pada Minggu (28/5) malam. Dan pada Selasa (30/5) akan dilakukan uji coba. Jadi bagi warga Surabaya yang ingin menumpang bus air yang rencananya diberi nama ‘Sawunggaling Surya Transport’ untuk keliling Kalimas wajib bersabar.