Candi yang dijadikan tempat penyimpanan senjata pada masanya
Sementara sebagian besar candi dibangun sebagai tempat pemujaan atau pun makam maka Candi Pawon ternyata memiliki fungsi yang lain yaitu dibangun sebagai tempat penyimpanan senjata. Senjata tersebut dikenal dengan nama vajranala, yaitu senjata Raja Indera dalam mitologi India yang konon bentuknya serupa halilintar. Bagi Anda penggemar wisata budaya dan sejarah maka layaklah menyempatkan diri mengunjungi Candi Pawon ini. Apalagi candi ini berada tak jauh dari Candi Borobudur dan Candi Mendut, yang merupakan ikon wisata primadona di Jawa Tengah.
Candi Pawon yang keberadaannya disebut-sebut di dalam prasasti Karang Tengah (824 M) berlokasi di Desa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon yang kokoh disebut-sebut sebagai bagian dari Candi Borobudur sebab reliefnya dipercaya sebagai permulaan relief Candi Borobudur.
Berjarak sekira 1 jam perjalanan dari Yogyakarta, cara termudah untuk sampai ke sana adalah dengan bergabung dengan tur atau menyewa mobil atau motor. Beberapa hotel atau penginapan di Yogyakarta menyediakan jasa sewa tersebut. Anda juga bisa mengambil tur sehari dari Wonosobo ke Borobudur dengan kendaraan wisata yang berasal dari Semarang atau Yogyakarta. Jalur menuju Borobudur, Mendut, dan Pawon sudah terbilang memadai dan mudah diakses. Perjalanan pun akan ditemani udara sejuk dan segar Kota Magelang yang dihiasi pepohonan rindang sepanjang jalan.
Perihal nama candi ini, terdapat banyak penafsiran menyangkut asal-usulnya. J.G. de Casparis, menafsirkan nama Pawon berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘awu’ yang berarti abu. Kata tersebut kemudian mendapat awalan ‘pa’ dan akhiran ‘an’ yang menunjuk pada suatu tempat, yaitu perabuan. Sementara itu, dalam bahasa Jawa percakapan, kata ‘pawon’ mempunyai arti dapur. Candi Pawon juga memiliki nama lain, yaitu Candi Bajranalan, nama tersebut diduga berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu ‘vajra’ yang berarti halilintar dan kata ‘anala’ yang artinya api. Bangunan suci Buddha ini berjarak tepat 1.750 m dari Candi Borobudur yang super megah itu dan 1.150 m dari Candi Mendut.
Lokasinya berada tepat di antara kedua candi itu. Kemiripan motif pahatan atau relief pada ketiga candi tersebut dan letaknya yang berada pada satu poros garis lurus menjadi dasar asumsi bahwa jelas ada keterkaitan yang kuat di antara ketiganya. Poerbatjaraka berpendapat bahwa Candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Borobudur. Penelitian secara lengkap pada reliefnya menunjukkan bahwa relief pada Candi Pawon merupakan permulaan relief dari Candi Borobudur.
Berbahan batu gunung api, Candi Pawon merupakan monumen Buddha yang dibangun dengan menggabungkan seni arsitektur Hindu Jawa kuno dan India. Candi yang pernah dipugar tahun 1903 dan selesai pada 1904 ini memiliki fitur teras dan tangga yang terbilang lebar. Anda akan disuguhi beragam hiasan stupa dengan relief pada dinding bagian luarnya berupa pohon hayati (kalpataru) yang diapit dengan pundi-pundi dan kinara-kinari. Kinari adalah sebentuk makhluk setengah manusia setengah burung dimana ia berkepala manusia tapi berbadan burung. Letak candi yang satu ini memang berada di tengah pemukiman penduduk. Menyaksikan kehidupan masyarakat lokal di sekitar candi dapat saja menjadi pengalaman baru atau menarik bagi perjalanan wisata Anda.
Candi Pawon memang tak sepopuler Candi Borobudur, karenanya geliat wisata di dekat candi ini tidak terlalu ramai. Meski demikian, mengingat letaknya yang hanya sekira 2 km dari Borobudur dan merupakan bagian dari Borobudur dan Mendut, maka Candi Pawon layak dikunjungi. Sebaiknya Anda bepergian dengan pemandu wisata untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang sejarah ketiga candi. Untuk memudahkan kegiatan wisata dan memperluas ruang gerak Anda, sewalah motor saat mengunjungi kompleks Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon. Apabila belum paham dengan kondisi serta lokasi sekitarannya, memilih jasa ojek dapat pula menjadi pertimbangan. (arf)


