Bengawan Solo yang menyimpan situs purbakala

0

GATE OF SANGIRAN MUSEUM

Sangiran merupakan situs arkeologi manusia purba terlengkap di Asia. Sangiran berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya di depresi Solo sekitar 17 km ke arah utara dari kota Solo. Belum ada akses angkutan umum ke sini. Jadi sebaiknya sewa mobil atau motor. Secara administratif, Sangiran berada di wilayah Kabupaten Sragen dan sebagian lagi masuk Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sragen sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kabupaten Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah Sukowati”.Areanya seluas 56 km² berada di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, atau sekitar 15 km utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo.

Sangiran memberi informasi lengkap sejarah kehidupan manusia purba meliputi habitat, pola kehidupannya, binatang yang hidup bersamanya, hingga proses terjadinya bentang alam dalam kurun waktu tidak kurang dari 2 juta tahun (Pliosen Akhir hingga akhir Pleistosen Tengah). Sementara itu, Museum Sangiran masih berlokasi di sekitaran situs arkeologi ini. Di sini Anda dapat melihat sekitar 13.809 koleksi fosil manusia purba dan merupakan terlengkap di Asia. Ada juga fosil hewan bertulang belakang, fosil binatang air, batuan, fosil tumbuhan laut, alat-alat batu, dan beberapa jenis hewan seperti badak, sapi, rusa, banteng, dan kerbau. Tersedia juga ruang audio visual untuk menyaksikan fosil tinggalan kehidupan masa prasejarah di Sangiran. Museum Sangiran saat ini menjadi sebuah museum megah dengan arsitektur modern. Di isni Anda dapat melihat dari dekat koleksi fosil manusia purba, binatang yang hidup pada masa itu, hingga peralatan yang digunakannya.

Situs Sangiran merupakan obyek wisata ilmiah yang menarik. Tempat ini memiliki nilai tinggi bagi ilmu pengetahuan dan merupakan aset Indonesia. Sejak tahun 1977 situs Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Tahun 1996 Sangiran terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21). Sejak ditetapkannya sebagai World Heritage oleh UNESCO, Sangiran memberi sumbangannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia khususnya ilmu arkeologi, geologi, paleoanthropologi, dan biologi. Dilihat dari hasil temuannya, Situs Sangiran merupakan situs purbakala yang paling lengkap di Asia bahkan di dunia.

Situs Sangiran mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Sragen yaitu Kalijambe, Gemolong dan Plupuh serta Gondangrejo di Kabupaten Karanganyar. Awalnya Situs Sangiran adalah sebuah kubah penelitian yang dinamakan Kubah Sangiran kemudian tererosi bagian puncaknya sehingga membentuk sebuah depresi akibat pergerakan dari aliran sungai. Pada depresi itu ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau. Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya dari hasil penggalian ditemukan fosil Pithecanthropus erectus atau Manusia Jawa. Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus yang ditemukan di situs ini.

Di sinilah Anda dapat menikmati wisata ilmiah purbakala. Museum Lapangan Sangiran seluas 56 km² terletak di dalam zona inti dan banyak mengandung fosil purbakala lengkap dengan kronologi stratigrafinya yang terbagi dalam cluster Ngebung, Bukuran dan Dayu. Lokasi-lokasi inilah yang menjadi tempat ditemukannya fosil manusia purba. Di sini ada menara pemantau berlantai tiga dilengkapi teleskop untuk melihat ‘Kubah Sangiran’. Tidak hanya itu, di lantai dasar juga tersedia home theatre. Anda akan disuguhi film tentang sejarah Sangiran dan manusia prasejarah berdurasi 20 menit. Setelah berkeliling dan melihat wilayah Sangiran lewat teleskop dan film maka lanjutkan kunjungan Anda ke Museum Prasejarah Sangiran. Untuk dapat masuk ke sana Anda hanya dikenakan biaya tiket Rp1.500,00. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *