Deklarasi Self Declare Digelar, Empat Destinasi Wisata Magelang Siap Beroperasi Kembali
Pendampingan Self Declare Pelaku Destinasi Wisata menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) terhadap para pelaku wisata di Kabupaten Magelang yang dilakukan Badan Otorita Borobudur (BOB) telah selesai dilakukan. Dengan tuntasnya pendampingan maka empat destinasi wisata di Magelang siap beroperasi kembali.
Kesiapan itu ditandai dengan acara deklarasi Self Declare Pelaku Destinasi Wisata di Obyek Wisata Ketep Pass Sawangan Kabupaten Magelang Selasa (29/9/2020).
Dalam deklarasi itu dihadiri oleh perwakilan empat destinasi wisata di Kabupaten Magelang.yang mendapatkan pendampingan dan pelatihan. Seperti 20 peserta pengelola Desa Wisata Kenalan yang mendapat pendampingan 14 sampai 20 September. Kemudian 10 pengelola Desa Wisata Ketep Pass (16-28 September), 10 orang pengelola Desa Wisata Banyuroto (16-28 September), 10 orang pengelola Desa Wisata Wulunggunung (16-28 September).
Direktur Utama BOB Indah Juanita berharap kegiatan pendampingan ini mampu meningkatkan sumber daya manusia yang siap menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Jadi para pengelola destinasi wisata ini setelah mendapakan pelatihan dan pendampingan maka mereka siap declare,” ujar Indah.
Indah menjelaskan dalam pendampingan ini, para peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya implementasi protokol Adaptasi Kebiasaan Baru, penghitungan carrying capacity, alur wisatawan, pemetaan zonasi wisatawan, dan taffic management di destinasi wisata Embung Senja.
“Selain itu, BOB juga telah memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam menunjang implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada pengelola wisata di Kabupaten Magelang,” tutur dia.
Indah menegaskan bahwa di masa menuju New Normal Tourism yang harus diperhatikan adalah jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini penting diperhatikan agar jumlahnya tidak membludak yang justru berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19. Karena itu dibutuhkan tata laksana yang baik untuk kunjungan wisatawan.
Disamping itu, yang juga tidak boleh dilupakan adalah sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Sosialisasi ini harus dilakukan semaksimal mungkin dan juga tepat sasaran. Karena itu, pengelola tempata wisata diminta menyusun dengan baik protokol kesehatan dan gencar untuk mensosialisasikannya.
“Pada akhirnya akan meningkatkan rasa kepercayaan kepada wisatawan saat berkunjung ke daya tarik wisata,” tegas wanita berhijab murah senyum ini.
Kapala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah Sinung N Rachmadi menyambut kegiatan Self Declare Pelaku Destinasi Wisata oleh BOB. Menurutnya, kegiatan pelatihan ini sangat sesuai dengan slogan Jagani plesiran yang didengungkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Deklarasi ini,adalah mengejawantahan dari patuh terhadap protokol kesehatan.
“Jogo plesiran itu adalah membatasi jumlah wisatawan kemudian kita bangkit secara bertahap jadi jangan sampai dibukanya pariwisata itu kita lepas kendali,”paparnya.
Perlu diingat, lanjut Sinung, dalam mendorong kebangkitkan pariwisata semua pihak harus mengambil peran. Karena sesuai prediksi para ahli bahwa kebangkitan pariwisata itu diawali dengan lahirnya destinasi wisata over space. Jadi kalau Magelang ini banyak menawarkan desa wisata itu potensinyas sangat besar. Kemudian yang kedua ke depan 45 persen didominasi oleh kaum milenial.
“Dua peluang itu bisa menjadi segmentasi yang luar biasa dan tidak mungkin kebangkitan itu dimulai dari Magelang,” tegas Sinung.