Denpasar Kehilangan Rombongan Wisatawan Akibat Erupsi Gunung Agung
Erupsi magmatic yang dimuntahkan Gunung Agung seakan menjadi senjata mematikan bagi pariwisata di Bali. Aktivitas erupsi yang terus terjadi membuat status Gunung Agung dinaikan dari siaga menjadi awas. Penerbangan pun banyak dibatalkan baik yang menuju Bali maupun yang bertolak dari Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Maria Antonia Dezire Mulyani mengakui bencana ini sangat berdampak besar pada sektor pariwisata di Bali, utamanya bagi kunjungan wisatawan ke Bali. Banyak penerbangan yang dibatalkan sudah membuktikan kunjungan wisatawan ke Bali merosot. Mau tidak mau, kita pasti kena dampaknya,” ujar mantan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa ini.
Maria mengatakan pihaknya akan terus mendata kunjungan wisatawan ke Denpasar. “Memang ada penurunan jumlah kunjungan akibat dampak dari erupsi Gunung Agung. Namun, kami juga telah membahas penanggulangannya bersama Bali Tourism Board,” jelasnya.
Pembahasan dampak erupsi Gunung Agung menurut Dezire juga akan dilakukan bersama Kementerian Pariwisata RI. Rencananya Menteri Pariwisata Arief Yahya akan hadir.Kehadiran Menpar akan disesuaikan dengan kondisi Gunung Agung, mengingat Bandara Ngurah Rai masih tutup hingga tanggal 29 November 2017.
Maria mengakui akibat musibah ini, Denpasar kehilangan wisatawan dengan rombongan besar. Seperti informasi yang diperoleh, wisatawan rombongan banyak membatalkan kedatangannya ke Kota Denpasar. Meski demikian Pemkot Denpas sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah penanggulangan terkait kunjungan dan kepariwisataan dalam bencana Gunung Agung ini.
Terkait penutupan Bandara Ngurah Rai, pihkanya berharap wisatawan menggunakan bandara terdekat, seperti Surabaya maupun Banyuwangi. Sosialisasi ini akan terus dilakukan, agar wisatawan yang hendak ke Denpasar masih bisa melakukan perjalanan. “Kami berusaha untuk memberikan informasi kepada wisatawan untuk memanfaatkan bandara terdekat,” jelasnya.
