Desa Sawai, Perairannya yang tenang dan bersih
Desa Sawai, Maluku salah satu destinasi yang ada di Kawasan Taman Nasional Manusela. Perairannya yang tenang dan bersih. Desa wisata ini tidak kalah indah dengan pulau lain di Indonesia yang terkenal karena pantai dan lautnya. Sebagian besar laut yang berada di desa ini masih alami dan terjaga dengan baik. Desa Sawai termasuk desa tertua di Maluku dan memiliki beberapa pulau kecil yang mengelilinginya. Pulau-pulau ini pun menambah keindahan Laut Sawai. Keheningan dan keindahan desa ini saat pagi hari menjadikan lokasi ini semakin terlihat indah. Yang unik dari desa ini adalah adanya “kolam renang raksasa”.
Kolam ini adalah sumber air Desa Sawai dan letaknya di tengah desa. Sumber mata air dari kolam air alami ini adalah dari batu batu besar di tengah kolam. Kolam Desa Sawai ini memang terlihat sangat menyegarkan. Ikan-ikan kecil berseliweran, batu karang dan koralnya masih sangat terjaga, serta beberapa biota lautnya menjadi hiasan bawah laut yang sangat apik. Saking jernihnya, permukaan dasar laut bisa Anda lihat dengan jelas. Bukan hanya lautnya yang elok, sepanjang perjalanan dari Pantai Ora ke Desa Sawai ini kita bisa melihat tebing dan lembah Manusela yang berada di pinggir Laut Sawai juga menyimpan sejuta potensi goa. Jarak dari Jakarta ke Provinsi Maluku dapat ditempuh dengan pesawat dalam 3 jam saja.
Sesampainya di Provinsi Maluku, jangan pernah lupa untuk mengunjungi Desa Sawai yang terletak di utara provinsi Maluku. Untuk mencapai Desa Sawai dapat mengunakan ferry dari pelabuhan di Ambon kira-kira 2 jam untuk sampai di pelabuhan Amahai. Sesampainya di Pelabuhan Amahai, Kabupaten Masohi, kita dapat meminjam mobil atau angkot untuk minta diantar ke daerah Sawai. Jarak tempuh dari Amahai ke Desa Sawai dapat ditempuh kira-kira 5 jam perjalanan mobil. Harga untuk sewa mobil kira-kira Rp. 800,000,- atau kalau bisa ke pasar masohi dan mencari mobil yang menuju desa sawai bisa bayar lebih murah 1 orang kira-kira Rp. 100,000.-. Untuk sampai di desa sawai kita akan melewati keindahan daripada hutan manusela atau lebih dikenal taman nasional manusela. Tapi bagi yang tidak kuat perjalanan darat, harap mengantisipasi dengan minum obat supaya tidak mabok perjalanan karena jalannya belok-belok, mungkin itu juga yang menyebabkan penduduk menyebutnya jalan “SS”.
Melewati taman nasional Manusela merupakan pemandangan yang indah sekali, kita menuju keatas dan melihat keindahan hutan dan terkadang terlihat bukit yang penuh dengan pohon-pohon yang rindang dan diiringi suara burung-burung yang indah. Sekitar 5 menit lagi memasuki desa sawai pastilah kita akan melihat sekolah yang didepannya pantai, dan dijamin ketika melihat kita akan terpukau akan keindahannya. kita akan merasa heran dengan keindahan laut dan bukit dipinggir laut mengapa tersembunyi dari pariwisata kita. Ketika kita menuju ke pinggir pantai, kita melihat anak-anak bermain di laut, ketika mereka loncat kelaut dan ketika timbul, anak-anak tersebut sudah membawa ikan dan dengan bangga mereka menunjukan ikan-ikan tersebut.
Betapa bersyukurnya mereka yang tinggal disitu tidak pernah kekurangan akan livelihoodnya. Seandainya pariwitas Indonsia bisa memotret keindahan desa sawai dan mempromosikan nya kepada manca negara, pastinya pendapatan daerah tersebut akan meningkat dengan baik. Kolam renang raksasa ini memang terlihat sangat menyegarkan. Ikan-ikan kecil berkeliaran, batu karang dan koralnya masih sangat terjaga, serta beberapa biota lautnya menjadi hiasan bawah laut yang sangat indah. Saking jernihnya, permukaan dasar laut bisa Anda lihat dengan jelas. Bukan hanya launtya yang elok, tebing Manusela yang berada di pinggit Laut Sawai juga menyimpan sejuta potensi gua. Tak jauh dari lokasi terumbu karang, terdapat celah besar dan tinggi yang dapat dimasuki oleh wisatawan. (arf)