Desa Wisata Ciburial, Budaya Sunda dan Ternak Lebah

0

wisata_desa_ciburial

Di Desa Wisata Ciburial Anda akan menemukan seni budaya Sunda dan peternakan lebah madu. Lokasinya berada di Kampung Cikurutug, Desa Ciburial. Desa wisata Ciburial merupakan kawasan pedesaan dimana penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Wilayah Desa Ciburial berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago Pakar) yang merupakan hutan konservasi dan memiliki tempat wisata alam yang menarik. Beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi sekitaran Desa Wisata Ciburial adalah air terjun Curug Omas, Curug Lalay, Curug Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan beberapa prasasti bersejarah. Di tempat ini terdapat sarana bermain dan belajar untuk anak-anak, serta pelatihan khusus cara pembudidayaan lebah madu.

Bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Djuanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak zaman Belanda yaitu Maribaya. Anda perlu waktu hingga dua jam berjalan kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago, maupun sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk berolahraga. Tiket masuk mengunjungi Tahura Djuanda yakni Rp8.000,00 per orang. Desa Ciburial selain merupakan daerah pertanian subur, juga memiliki panorama alam yang sangat indah namun belum banyak dijamah oleh aktivitas wisata padahal berada di kawasan destinasi wisata. Pengembangan Desa Ciburial sebagai desa agro-ekowisata yang berbasis Community Development, artinya para petani akan menjadi pelaku usaha wisata setelah melalui proses pengembangan kompetensi kebudayaan. Di Desa Ciburial adalah tempat ideal bagi Anda untuk ber-agro-ekowisata. Menawarkan pengalaman langsung tentang kehidupan di daerah pertanian. Anda mendapatkan kesempatan menyaksikan dan melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh petani.

Di sini Anda juga dapat melihat peternakan lebah yang menghasilkan madu berkualitas. Sejumlah petani di Kampung Cikurutug, Desa Ciburial beternak lebah yang menghasilkan madu lezat. Ada puluhan peternak di desa ini dan telah berjalan selama lima tahun. Dalam sebulan peternak lebah ini bisa menghasilkan satu kuintal madu. Dalam setahun, musim kembang bisa dua kali. Lebah paling suka mengerubungi bunga kaliandra, bunga rumput, kecubung, dan baruntas. Selain dengan cara diternak, para petani juga biasa mengambil langsung lebah liar dari hutan. Madu-madu yang dihasilkan dikemas dalam botol berbagai ukuran.

Satu botol ukuran 630 milimeter dijual Rp75.000,00, sedangkan untuk ukuran botol kecil 300 milimeter seharga Rp40.000,00. Produk Ciburial ini sudah dipasarkan di Bandung, Jakarta, Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia. Rasanya yang lezat dan berkhasiat untuk kesehatan, membuat madu ciburial banyak diminati. Selain menjual madu, peternak lebah di Ciburial ini juga memfasilitasi mereka yang ingin tahu cara beternak lebah. Ada paket belajar selama seminggu bagi masyarakat umum untuk mempelajari budidaya lebah madu.

Kegiatan yang paling menarik dan menantang adalah bermain dengan lebah. Para peternak mempersilakan kepada siapa pun yang berminat merasakan sensasi kepala dan tubuhnya dikerubuti lebah. Bagaimana, tertarik? Justru banyak yang datang ke desa ini ingin merasakan dikerubuti lebah. Syarat utamanya adalah jangan ragu. Sampai saat ini belum ada yang celaka karena tubuhnya dikerubuti ribuan lebah. Di sekitar Bukit Ciburial Indah ada wisata kuliner, wisata seni di Selasar Soenaryo dan Galery Sujana Kerton, Wisata Rohani Pesantren Al-Quran Babussalam, Kelompok Peternak Lebah Madu Babussalam, Tibbun Nabawi Babussalam, dan Pabrik Tahu Babussalam. Desa Ciburial memiliki keindahan khas di malam hari yaitu pemandangan cekungan kota Bandung dalam renak renik lampu di malam hari yang akan menarik orang untuk kembali lagi. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *