Dihadiri Kepala Staf Kepresidenan, Ricky Suharlim Gelar Open House Imlek Untuk Perkuat Kebersamaan

0
DSC00047

Perayaan Hari Raya Imlek ke-2576 kali ini membawa nuansa kebersamaan dan kehangatan dalam acara open house yang diselenggarakan oleh  Dewan Penasehat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Ricky Suharlim, bersama istrinya, Lusiana Ng.  Acara tersebut digelar di kediaman mereka di Perumahan Artha Gading Villa, Blok G No. 1 B, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis sore (30/1/2025)).

Momen ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan di kalangan komunitas Tionghoa, tetapi juga melibatkan masyarakat luas, baik yang berasal dari suku Tionghoa maupun non-Tionghoa.

Kehadiran sejumlah tokoh penting menambah kemeriahan acara tersebut. Salah satu yang paling dinanti adalah kedatangan Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) AM Putranto, bersama istrinya. Kedatangan Kepala Staf Kepresidenan ini sudah yang kali ketiga.

Sesampainya di lokasi, mereka langsung disambut dengan hangat oleh Dewan Penasehat PSMTI. Kehadiran pejabat tinggi negara ini menjadi simbol pentingnya toleransi dan kebersamaan antar berbagai lapisan masyarakat.

Selain itu, sejumlah pengurus PSMTI juga turut memeriahkan acara ini, di antaranya Hasan Karman yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Departemen Hukum, HAM, dan Advokasi PSMTI Pusat; Sudiono Chung, Wakil Sekretaris Umum PSMTI; serta Jefry OR, Sekretariat PSMTI Pusat.

Di samping itu, beberapa pimpinan organisasi juga hadir untuk merayakan kebersamaan. Beberapa nama besar yang hadir di antaranya Handojo Budhisedjati (Ketua Umum Forum Masyarakat Sosial/FORMAS); Serian Wijatno, (Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/PIT sekaligus Bendahara Umum Dewan Masjid Indonesia/DMI); Sunarto, (Akademisi sekaligus Dewan Pendiri Forum Komunikasi Pengusaha dan Profesional Asia Indonesia/FKPPAI); Suhu Harjanto Djunadi, (Ketua Umum Asosiasi APALI/Mitra Kemenkes RI); Anto (Wakil Ketua Umum JKOne OffRoader); serta Adinata, (Pemilik RS Babita).

Yang menjadi momen berharga  dalam acara ini adalah keberagaman tamu undangan yang hadir. Tidak hanya masyarakat Tionghoa, tetapi juga banyak tamu dari berbagai latar belakang etnis yang ikut meramaikan perayaan tersebut. Suasana akrab dan penuh kehangatan terasa, dengan tamu yang saling menyapa dan bercanda, menunjukkan bahwa Imlek bukan hanya sekadar perayaan agama atau budaya, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan antar sesama.

Pada acara ini juga digelar perayaan sederhana HUT pernikahan Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) AM Putranto dan istri

AM Putranto  menyampaikan rasa terima kasih dan kebahagiaannya dapat berkumpul bersama sahabat di momen yang special ini. Ia juga memuji kemampuan Ricky Suharlim dalam mengumpulkan berbagai kalangan dalam satu perayaan yang hangat dan penuh kebersamaan.

“Inilah kehebatannya Pak Ricky, bisa mengumpulkan semua orang di sini. Makanya saya harus datang ke sini,” katanya saat diwawancarai sejumlah awak media.

Menurut AM Putranto, kebersamaan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun persatuan.  “Karena apapun di dunia ini, kebersamaan itu yang penting. Kenapa? Karena persatuan dan kesatuan itu didasari dari kelompok kecil dulu, dari keluarga, kemudian membesar, sampai dengan kelindungan semuanya,” tambahnya.

AM Putranto berharap Tahun Baru Imlek dapat menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan  “Harapannya di Imlek, kita bersama-sama. Persaudaraan kita tetap kita jaga dengan baik sampai kapanpun. Jadi kita tidak mengenal ras, tidak mengenal suku, kita jadi satu di sini,” jelasnya.

Sementara itu, Dewan Penasehat PSMTI Ricky Suharlim, menyampaikan  rasa syukur dan Bahagia karena acara ini dapat dihadiri oleh berbagai kalangan, tanpa memandang latar belakang suku atau agama. Kehadiran tamu dari berbagai lapisan masyarakat semakin mempererat kebersamaan yang dibangun dalam acara tersebut.

“Suatu kebahagiaan kita bisa kumpul di sini. Dari semua latar belakang di sini kita bersaudara. Dengan kebersamaan kita bisa membangun Indonesia jauh lebih baik lagi,” ujar Ricky Suharlim.

Ricky juga menekankan bahwa Hari Raya Imlek merupakan momen yang sangat spesial untuk berbagi kebahagiaan. “Hari Raya Imlek ini momen berbagi kebahagiaan untuk kita semua. Dengan bersama kita pasti bisa dengan semangat bergotong royong,” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan  Ketua Umum Forum Masyarakat Sosial (FORMAS), Handojo Budhisedjati. Ia menyampaikan acara ini merupakan bagian dari tradisi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan etnis Tionghoa, di mana setiap Tahun Baru Imlek menjadi momen untuk saling berkunjung dan mempererat silaturahmi antar sesama.

“Saya senang sekali bahwa saya termasuk salah satu yang diundang oleh Pak Ricky dan Ibu Lusiana. Kita merupakan sebuah tradisi di kalangan etnis Tionghoa bahwa setiap Tahun Baru Imlek itu kita saling berkunjung. Ini adalah wujud dari sebuah silaturahmi yang ada di masing-masing suku, dan termasuk etnis Tionghoa memperingati Hari Tahun Baru Imleknya,” kata Handojo.

Handojo juga menambahkan bahwa acara seperti ini bukan hanya menjadi ajang untuk berkumpul sesama etnis Tionghoa, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia.

“Harapan saya, budaya silaturahmi adalah budaya yang luhur dari bangsa kita. Sebagai orang Indonesia, kita merasa bahwa kita harus saling bersilaturahmi. Dan tentu saja dalam silaturahmi yang biasanya kita adakan, itu tidak hanya di kalangan etnis Tionghoa tetapi untuk  seluruh teman-teman sebangsa dan setanah air,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *