Aceh Travel Mart (ATM) 2017 akan digelar di Banda Aceh pada 3-6 Desember mendatang. Hingga Minggu 12 November 2017 lalu, calon peserta event bertema The West Gate Of Wonderful Indonesia itu melebihi target yang dipatok panitia penyelenggara (panpel).
Ratusan pengusaha biro perjalanan wisata dari berbagai daerah di Indonesia sudah menyatakan diri menjalin kemitraan dengan pengusaha travel dan perhotelan di Aceh. Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh Dedy T Zaimy mengatakan, jumlah buyer sudah melampaui target.
“Awalnya, kami menargetkan ATM dikunjungi 125 buyer. Namun, saat ini sudah mencapai 126. Itu belum termasuk undangan untuk 23 DPD se-Indonesia,” kata Dedy.
Selain peserta buyer yang sudah melampaui target, kata Dedy, ada juga Pemerintah Daerah dari luar Aceh yang sudah memastikan ikut untuk menjadi seller di ATM 2017. “Pemkab Nias Selatan, secara khusus sudah meminta panitia untuk bisa berpartispasi pada event berskala nasional pertama yang diselenggarakan DPD ASPPI di Aceh sebagai seller,” katanya.
Sedangkan dari Aceh, baru Pemkab Aceh Selatan yang mamastikan ikut sebagai seller. Sementara itu, Walikota dan Wakil Walokota Sabang, Nazaruddin dan Suraja serta BPKS Sabang secara khusus sudah menyatakan ikut mendukung program Aceh Travel Mart 2017 dan siap menjamu peserta saat post tour di Sabang.
Menurut Dedy, ATM 2017 merupakan peluang terbaik bagi pelaku dan pemilik usaha pariwisata di Aceh untuk menjual produknya secara langsung kepada tamu.
Dedy menuturkan, para tamu akan mengikuti table top berkonsep business to business di Hermes Hotel, Banda Aceh, 4 Desember mendatang. Dengan konsep itu, buyer dan seller bisa bertemu, bertukar informasi, serta melakukan kerja sama bisnis pariwisata. Dia berharap ATM 2017 memberikan multiplier effects pada bisnis dan industri pariwisata di masa mendatang.
Deddy pun optimistis ATM 2017 bakal berjalan luar biasa. Menurut Dedy, pesona Aceh tidak perlu diragukan lagi. “Aceh mempunyai budaya, adat istiadat, dan alam yang sangat mendukung untuk pengembangan destinasi wisata, terutama wisata islami,” kata Dedy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut travel mart itu adalah aktivitas selling, dalam strategi promosi Kemenpar. Framework nya ada BAS, Branding Advertising Selling. “Kalau sudah selling itu sudah bicara diskon,” ucapnya. (Sumber Kemenpar)