Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8% pada 2029, Pemerintah Targetkan Investasi Rp13.032 Triliun

0
3631IMG-20250103-WA0010

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target investasi sebesar Rp13.032 triliun untuk periode 2025 hingga 2029. Target ini diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029.

Penetapan target tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, dalam sebuah konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 2 Januari 2025.

Rosan menjelaskan bahwa pada tahun pertama, yakni 2025, pemerintah menargetkan investasi mencapai Rp1.905 triliun. Secara keseluruhan, sepanjang lima tahun ke depan, total investasi yang diharapkan masuk ke Indonesia mencapai lebih dari Rp13 triliun, tepatnya Rp13.032 triliun. Angka ini disampaikan oleh Rosan setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan rencana besar pemerintah untuk menarik investasi guna memperkuat ekonomi Indonesia.

“Pada tahun 2025, kita berharap investasi dapat mencapai sekitar Rp1.905 triliun. Secara keseluruhan, investasi selama lima tahun mendatang akan berkisar di angka Rp13.032 triliun, sedikit lebih dari angka tersebut. Itu adalah target yang kami sampaikan kepada Presiden,” ujar Rosan.

Rosan menegaskan bahwa investasi yang masuk tidak hanya akan berperan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa investasi yang masif ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dengan tujuan akhir mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029. Pencapaian ini, menurutnya, sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Meningkatnya investasi ini tidak hanya akan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membantu penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih berkualitas,” tambah Rosan.

Salah satu langkah strategis yang dijalankan untuk menarik investasi adalah dengan memfokuskan pada hilirisasi industri. Rosan mengungkapkan bahwa hilirisasi akan menjadi kunci untuk menarik lebih banyak investasi, khususnya di sektor-sektor yang memiliki nilai tambah tinggi. Dalam hal ini, ia berharap kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang saat ini berada di kisaran 24-25 persen bisa meningkat secara signifikan dalam waktu yang lebih singkat.

Selain itu, dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Tiongkok, di mana ia berhasil membawa pulang komitmen investasi sebesar USD7,46 miliar dari empat perusahaan besar asal Tiongkok. Sektor-sektor yang akan menerima investasi tersebut termasuk industri fiber glass, panel surya, hingga sektor perikanan. Rosan juga menyoroti kesepakatan investasi dengan perusahaan BYD yang sudah membeli lahan di Subang. Investasi ini diharapkan bisa segera dimulai pada awal tahun 2025, khususnya untuk sektor manufaktur.

“Seperti BYD, mereka sudah membeli tanah di daerah Subang dan rencananya investasi untuk manufaktur akan dimulai pada awal tahun depan,” jelas Rosan.

Tak hanya dari Tiongkok, Rosan juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus berusaha menarik investasi dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Timur Tengah, dan negara-negara lainnya. Meski target yang ditetapkan sangat besar dan penuh tantangan, Rosan mengungkapkan bahwa pencapaian target tersebut membutuhkan kerjasama yang erat antar kementerian dan lembaga pemerintah.

“Ini bukan tugas yang mudah. Memperoleh investasi sebesar itu adalah pekerjaan yang sangat berat, sehingga dibutuhkan koordinasi yang solid dari semua kementerian dan lembaga yang terlibat,” ungkapnya.

Dengan pencapaian target investasi yang telah ditetapkan, pemerintah optimis bahwa sektor ekonomi Indonesia akan semakin kuat dan mampu menciptakan peluang-peluang baru, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga berharap bahwa Indonesia akan tetap menjadi tujuan utama bagi para investor global yang ingin berinvestasi di negara berkembang dengan potensi besar. Semua ini tentunya harus didukung oleh sinergi yang baik antara pihak-pihak terkait, baik di tingkat pemerintah maupun sektor swasta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *