Duka Museum Bahari Juga Duka Para Traveller Pecinta Sejarah
Kondisi Museum Bahari di Jakarta sudah tidak seperti dulu lagi, yang selalu mempesona dengan ratusan koleksi bahari-nya. Koleksi-koleksi itu kini tinggal kenangan, bahkan ada beberapa koleksi yang nyaris sudah tidak utuh lagi, utamanya koleksi yang berada di Gedung A dan Gedung C, setelah dilalap si jago merah pada Selasa kemarin, 16 Januari 2018.
Kebakaran yang melanda Museum Bahari menghabiskan hampir seluruh bangunan Gedung A blok1 dan 2 serta gedung C blok 1 dan 2. Hingga berita ini dimuat belum diketahui penyebab kebakaran namun dugaan awal kebakaran akibat korsleting listrik.
Kebakaran ini, menjadi duka para traveler, khususnya para penyuka wisata sejarah. Tidak sedikit traveler menyampaikan kesedihannya di akun media social-nya seperti instagram
Salah satu akun Instagram @jessie.j.seti**** menuliskan “Belum pernah ksn udh g bs liat koleksi kpl nya deh,”.
Begitupun dengan akun @***apujilest “Ya ampun… Sedih, salah satu situs bersejarah yg pernah saya kunjungi,” tulisnya.
Adapun traveler yang juga bersimpati karena punya pengalaman tersendiri. Contohnya akun @miriam_m***. “Sekelas pernah field trip ke sini untuk mata kuliah budaya populer, sedihh padahal bagus2 display yg di lantai 2. Mungkin nanti renovasinya sekalian revitalisasi biar museumnya semakin interkatif dan modern. Dan fitur2 mitigasi bencana spt (seperti) APAR harus lebih diperhatikan lagi biar nggak terulang kembali,” katanya.
Tidak hanya mengutarakan kesedihannya, ada juga traveler yang berpendapat tentang pengelolaan museum. Seperti yang ditulis akun @luthfiaz****,
“Objek vital dan bersejarah harusnya dirawat dan memiliki sistem pemadam kebakaran gedung yang baik,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, Museum Bahari merupakan salah satu pusat sejarah maritim di Indonesia. Museum ini sudah ada sejak tahun 1656 silam, berada di Jalan Pasa Ikan, Penjaringan Jakarta Utara.. Di tahun 2017, museum yang tadinya kurang terurus ini kemudian direvitaslisasi. (Sumber Detik)