Embracing Jakarta Muslim Fashion Week, Perkenalkan Indonesia Sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, ‘Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ yang akan digelar pada 18 November 2021 mendatang akan semakin memperkenalkan posisi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Mendag Lutfi menilai, industri fesyen muslim Indonesia yang terus tumbuh pesat semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain besar di industri fesyen muslim global.
Hal tersebut ditekankan Mendag Lutfi sebagai narasumber dalam konferensi pers ‘Kick-Off Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ hari ini, Kamis (11/11) secara hibrida. Konferensi pers tersebut turut menghadirkan perwakilan KADIN Indonesia sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional, Anne Patricia Sutanto sebagai narasumber.
“Kami ingin bersama-sama memotret kekuatan pasar fesyen muslim Indonesia agar dapat diekstensifkan menjadi pilar ekonomi Indonesia di masa depan. Tugas Kementerian Perdagangan adalah sebagai agregator semua pemangku kepentingan untuk menciptakan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” kata Mendag Lutfi.Menurut Mendag Lutfi, Kemendag memiliki tugas untuk menyatukan para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, industri, akademisi, asosiasi, hingga desainer agar dapat berkolaborasi untuk mengukuhkan kekuatan pasar fesyen muslim Indonesia.
Mendag Lutfi juga menambahkan, urgensi membangun ekosistem industri fesyen muslim local adalah mendukung pelaku usaha fesyen muslim Indonesia, yang sekitar 90 persennya merupakan usaha kecil dan menengah (UKM), untuk mendapatkan daya tawar yang lebih baik di pasar global.
“UKM sulit bersaing di pasar internasional jika berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu, kami ingin mengumpulkan semua pemangku kepentingan dalam satu naungan ekosistem, sehingga Indonesia memiliki daya tawar yang lebih baik dalam hal ekspor,” ungkap Mendag Lutfi.
The State of Global Islamic Economic menyatakan, konsumsi industri fesyen muslim di Indonesia mencapai USD 21 miliar dan pertumbuhan rata-rata 18,2 persen per tahun. Hal ini menjadikan pasar fesyen muslim Indonesia sebagai yang terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi dan Pakistan. Hal ini memperlihatkan kalau Indonesia memiliki peran penting sebagai konsumen fesyen muslim dan punya prospek yang besar dalam mendominasi distribusi produk fesyen muslim secara global.Embracing Jakarta Muslim Fashion Week merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Acara ini akan dilaksanakan di Aquatic Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis (18/11/2021) mendatang.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dapat disaksikan untuk umum melalui siaran langsung di kanal ‘Kementerian Perdagangan’ dan ‘Expo 2020 Dubai’ pada layanan streamingvideo YouTube. Embracing Jakarta Muslim Fashion Week akan menampilkan peragaan busana dari 39 merek fesyen muslim Indonesia. Selain itu, akan ada booth dan mini showcase dari beberapa merek kosmetik Indonesia yang bersertifikasi halal, di antaranya PT Mustika Ratu, Tbk dan Wardah. Keduanya menjadi pendukung acara sebagai official make up & hairdo pada fashion parade.
“Embracing Jakarta Muslim Fashion Week adalah sebuah upaya inisiasi untuk merangkul semua pihak yang menunjang sektor fesyen muslim. Kami ingin agar ekosistem yang terbangun dapat menunjang Indonesia menjadi jagoan di lokal dan internasional. Tren ini harus dimulai oleh Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia,” kata Anne Patricia Sutanto saat konferensi pers.
Membawa Jakarta Muslim Fashion Week ke Tingkat Dunia Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkan secara resmi di tahun 2022 sebagai bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 pada 2022 mendatang. Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program tahunan Kemendag dan KADIN.Mendag Lutfi melihat, kekuatan fesyen muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya serta dukungan dari industri garmen dan tekstil yang besar. Semua keunggulan ini penting untuk diperkenalkan ke dunia mode Internasional melalui acara Jakarta Muslim Fashion Week. Melalui ajang ini, fesyen muslim Indonesia menjadi semakin kuat di pasar domestik dan peluang bisnis ke pasar global akan terbuka luas, hingga pada akhirnya dapat menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.
Pada Jakarta Muslim Fashion Week 2022, konsep Jakarta Muslim Fashion Week berfokus pada tema edukasi dengan terus memberi pesan kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah bagi fesyen muslim, sekaligus paralel memperkuat industri fesyen muslim di dalam negeri dan memperkuat penjenamaan fesyen muslim Indonesia ke pasar global. Dengan semakin kuatnya eksistensi label dan desainer fesyen muslim Indonesia, para pembeli dari luar negeri diharap semakin mengakui produk-produk Indonesia.
Pada tahun 2023, Indonesia diharap dapat berperan aktif dalam peta fesyen internasional. Selain itu Jakarta Muslim Fashion Week diharap dapat menjadi bagian dari kalender fesyen Internasional. Kemudian di tahun 2024, Indonesia diharap mampu mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen muslim dunia dan Jakarta Muslim Fashion Week diakui sebagai perhelatan Internasional yang sejajar dengan perhelatan tingkat global lainnya.Mendag Lutfi berharap gagasan Jakarta Muslim Fashion Week akan semakin memperkenalkan karya-karya wastra Indonesia, yang antara lain berupa batik, tenun, dan bordir, ke tingkat global. Dengan penamaan fesyen muslim Indonesia yang kuat, Mendag Lutfi juga berharap kegiatan ini menjadi upaya dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri produk halal dan kiblat mode bagi industri fesyen muslim dunia. (Sumber Kemendag)