Empat Hari Tayang, Film Anak Iqro: Petualangan Meraih Bintang Tembus 100 Ribu Penonton

0
Iqro-Poster

Kabar menggembirakan datang dari perfilman Indonesia untuk anak-anak. Segmen usia yang seperti ‘tidak diperhatikan’ oleh industri kreatif sinematik. Sama ketika banyak para orang tua mengeluh jarangnya lagu anak-anak yang mengisi dunia entertainment Indonesia beberapa tahun terakhir. Pekan ini, film yang didedikasikan untuk anak-anak Iqro: Petualangan Meraih Bintang tayang di sejumlah bioskop di tanah air.

Lebih menggembirakan, respon penonton yang sangat antusias. Terbukti selama empat hari tayang, Iqro menembus 100.000 penonton. Jumlah yang tinggi, mengingat film ini menyasar pasar yang sempit, anak-anak.

Iqro merupakan film garapan rumah produksi Masjid Salman ITB dan Salman Film Academy. Bercerita tentang sosok Aqila yang diperankan Aisha Nurra Datau. Gadis Sembilan tahun yang sangat menyukai dunia astronomi. Kegandrungan yang membuatnya bermimpi menjadi astronot ketika dewasa kelak. Bahkan ketika libur sekolah Aqila mendatangi Observatorium Bosscha untuk menyelesaikan tugas dari sekolah. Kebetulan juga, sang Opa (Cok Simbara) bekerja di tempat yang terkenal dengan teropong bintang itu.

Salah satu adegan antara tokoh Aqila dan Oma dalam film Iqro: Petualangan Meraih Bintang

Sekilas, film ini memang mengingatkan kita pada Film Petualangan Sherina yang lebih dulu meledak di Indonesia. Apalagi dengan balutan isu sosial berupa rencana pembangunan hotel yang bisa menghalangi aktivitas pengamatan astronomi di Bosscha.

Sebagai sebuah tontonan keluarga, Iqro menjadi film yang bisa menjadi pilihan. Apalagi dengan pesan yang ingin disampaikan, bahwa kajian Al-Quran relevan dengan sains, terutama ilmu astronomi. Banyak sekali ayat-ayat yang mengilhami saintis menemukan fakta mengejutkan tentang astronomi. Didukung juga akting Neno Warisman (Oma) yang dikenal sebagai aktris yang beberapa tahun belakangan menggeluti dunia dakwah sekaligus hiburan.

Pada akhirnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, rahasia jagad raya diperlukan satu kata, yaitu iqro’. Tanpa ‘membaca’ maka sulit untuk mencapai apa yang ingin diketahui dan dicapai manusia, bukan?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *