Gelar Pemberkatan dan Peresmian, Biara KYM St Felicia Diharapkan jadi Tempat Penuh Kebahagiaan

0
IMG-20240226-WA0024

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo meresmikan Biara dan Kapel Komunitas KYM Santa Felicia di kawasan Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat pada Minggu pagi (25/02/2024).

Acara ini diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung Uskup Agung Jakarta dan didampingi Romo Jhems kumolontang MSC sebagai Pastor Kepala Paroki Santo Andreas Kedoya, serta Romo Made Putrayasa MSC sebagai Pastor rekan.

Lebih dari 100 umat datang untuk menjalani prosesi Ekaristi. Semua tahapan Ekaristi dijalani oleh umat secara khidmat, mulai dari doa pengampunan dosa, liturgi sabda yang meliputi pembacaan Alkitab dan khotbah. Kemudian dilakukan Liturgi Ekaristi yang terdiri dari persiapan persembahan, Doa Syukur Agung dan pemecahan roti.

Ekaristi meliputi tindakan saling memberi dan saling menerima, suatu perjanjian cinta kasih yang terjadi melalui Yesus Kristus. Dalam sakramen ini, Allah menguduskan dan menyelamatkan manusia. Sedangkan manusia menjawab dan menanggapi dalam iman dengan syukur dan pujian.

Untuk acara pemberkatan dilakukan dengan memercikan air suci ke seluruh bagian biara termasuk Kapel yang baru selesai dibangun. Selain itu, pemberkatan juga dilakukan untuk sepeda motor jenis matic. Sepeda motor ini merupakan donasi dari Yayasan EL JOHN Indonesia.

Ketua Umum Yayasan EL JOHN Indonesia Martinus Johnnie Sugiarto bersama istri Maria Hartini hadir menyaksikan jalannya pemberkatan. Setelah pemberkatan, Uskup Agung Jakarta dan Romo memberikan roti kepada seluruh umat yang hadir.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyambut baik kehadiran Biara Komunitas KYM Santa Felicia. Sesuai dengan namanya Felicia yang berarti Bahagia, diharapkan Biara ini dapat membawa kebahagiaan bagi suster yang tinggal dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

“Felicia itu artinya bahagia, jadi para suster yang mengucapkan tiga Prasetya tadi taat, tidak menikah, miskin itu kan sebetulnya konsepnya yaitu pribadi-pribadi yang sudah lepas bebas tidak pikir lagi mengenai kepentingan sendiri, cita-citanya sendiri, tetapi menjadi satu persekutuan kebersamaan,” ucap Uskup Agung.

Uskup Agung mengatakan, kehadiran suster biarawati KYM di Paroki ini memberikan makna, di mana kehadirannya sangat penting dalam kehidupan.

“Kalau para suster KYM ini hadir di sini, suster-suster ini kan mempunyai cara hidup yang berbeda. Keluarga banyak tetapi yang memilih hidup sebagai biarawati seperti suster itu tidak banyak dan kehadiran dengan cara hidup yang lain, yang berbeda, itu menjadi tanda yang sangat penting untuk umat khususnya dan untuk masyarakat pada umumnya,” kata Uskup Agung.

Uskup Agung Jakarta menambahkan, para suster adalah pribadi yang taat kepada pimpinan. Hal ini dikarenakan mereka bukan lagi memiliki rencana sendiri, tetapi apa yang dijalankan adalah perutusan yang diberikan oleh tarekat.

“Yang Kedua mereka tidak berkeluarga. Artinya apa? Supaya bisa membaktikan seluruh hidup mereka, tidak terhagi-bagi. Untuk Tuhan, untuk tanah air, untuk Tuhan, dan untuk masyarakat. Waktu mereka 24 jam untuk Tuhan dan untuk sesama. Ketiga, mereka ucapkan kaul yang namanya kaul kemiskinan. Mereka tidak mempunyai nomor rekening bank mereka masing-masing karena apa? Apapun yang mereka miliki adalah milik bersama. Milik bersama itu tidak digunakan untuk kepentingan satu satu, tetapi untuk kepentingan mendukung karya pelayanan mereka,” jelas Uskup Agung.

Sementara itu, Pemimpin Umum KYM St. Theresia Situmorang mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas kelancaran acara pemberkatan dan peresmian rumah Biara KYM Santa Felicia.

“Ini luar biasa untuk kami, untuk gereja, dan secara khusus saya sangat yakin bahwa para suster KYM sangat setuju bahwa berkat luar biasa ini menjadi tanda bahwa persaudaraan kita ke depan kita berharap akan semakin diberkati oleh Tuhan,” ucap Sr. Theresia dalam sambutannya.

Tidak hanya itu. Sr. Theresia juga mengucapkan rasa terima kasih dan memberikan doa tulus kepada semua pihak yang terlibat untuk Biara KYM Santa Felicia.

“Untuk semua undangan yang hadir memberi kasih, menunjukkan cinta, mendoakan kami, terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada kita semua atas doa, kehadiran. Kami para suster KYM akan semakin setia dan tekun dalam doa-doa kami, dalam hidup kami,” kata Sr. Theresia.

Pastor Kepala Paroki Santo Andreas Kedoya Romo Jhems Kumolontang MSC dalam sambutannya berharap, kehadiran suster KYM dapat memberikan suka cita kepada umat yang dilayani, serta membangkitkan semangat dan ketertarikan umat untuk mensekolahkan anak-anaknya di sekolah Andreas.

“Bagi kami, kehadiran para suster KYM ini menjadi suatu berkat karena suster terlibat dalam pelayanan-pelayanan tempat ini, dan pemberkatan dan peresmian komunitas ini tentu kami berharap bahwa ke depan kehadiran suster-suster KYM secara khusus komunitas Santa Felicia di tempat ini bisa memberi warna yang lebih cerah lagi bagi umat yang ada. Bukan cuma sekitar sini, tapi umat yang ada di Paroki ini,” ucap Romo Jhems.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *