Gelar Rakor Minyak Goreng, Mendag Budi Pastikan Stabilitasi Harga dan Pasokan Jelang Nataru

0
ycRkbBoev4C6m7NTAVJ7hGI76wVjC5Qnut2a9AvU

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, pemerintah dan para pemangku kepentingan siap mengawasi dan memantau perkembangan harga dan pasokan minyak goreng di daerah masing-masing. Hal ini diperlukan untuk memastikan pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan minyak goreng, khususnya menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Komitmen itu disampaikan pada rapat koordinasi (rakor) minyak goreng yang dipimpin langsung oleh Mendag Budi di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta belum lama ini. Rakor dihadiri oleh perwakilan dari lembaga, pemerintah daerah, serta pelaku usaha yang terdiri atas asosiasi dan

 “Kami menggelar rakor untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama minyakgoreng, agar terjaga dengan baik dalam persiapan menyambut momen Nataru dan Lebaran 2025. Dalam rakor, kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan di wilayah masing-masing agar harga, distribusi, dan pasokan MINYAKITA dapat terjaga dengan baik,” kata Mendag Budi.

Mendag Budi menekankan, upaya pengawasan diperlukan untuk memastikan perkembangan harga dan pasokan minyak goreng yang stabil, sehingga stabilitas ekonomi dapat terus terjaga. Pengawasan akan dijalankan bersama-sama oleh Kementerian Perdagangan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan, dan dinas-dinas yang membidangi perdagangan di berbagai daerah.

“Harga MINYAKITA saat ini relatif stabil. Pasokan tidak ada masalah. Pergerakan harga minyak goring berkolerasi terhadap andil inflasi sehingga perlu upaya bersama antara pemerintah dan pelaku usahauntuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga,” ujar Mendag Budi.

Menurut Mendag Budi, saat ini harga MINYAKITA secara nasional berada di kisaran rata-rata Rp17.100/liter, masih di atas HET Rp15.700/liter dengan gap yang tidak terlalu tinggi. Bahkan, di beberapa wilayah terpantau harga MINYAKITA masih sesuai HET.

“Kenaikan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia timur karena permintaan meningkat. Oleh karena itu, kami sampaikan, daerah-daerah tertentu akan segera mendapat kiriman pasokan sebagai respons tingginya permintaan. Jadi, dari sisi pasokan, tidak ada masalah,” ungkap Mendag Budi.

Mendag Budi menambahkan, pengawasan akan dilakukan secara intensif ke jaringan distribusi dan melakukan penindakan atas pendistribusian dan HET yang tidak sesuai dengan ketentuan apabila diperlukan.

Mendag Budi juga mengatakan seluruh stakeholder sepakat untuk berkolaborasi dalam menjaga pasokan MINYAKITA agar tersedia di seluruh Indonesia, sehingga harga MINYAKITA tetap stabil menjelang Nataru.

Turut hadir dalam rapat tersebut yaitu Deputi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian Perindustrian, Bulog, ID Food, pelaku usaha, produsen dan distributor, satgas pangan, serta kepala dinas yang membidangi perdagangan di provinsi, kabupaten, dan kota.

Sementara itu, turut mendampingi Mendag Budi, yaitu Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang, dan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Rusmin Amin. (Sumber Kemendag)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *