Hadiri Panen Raya di Jember, Moeldoko Sambut Baik Produksi Padi Dengan Bibit M70D

0

Bibit padi super M70D kembali menunjukan keunggulannya dalam hal panen yang durasi tanamnya tidak terlalu lama. Hal tersebut dibuktikan saat panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (24/03/2023).

Panen raya ini dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum DPP HKTI  Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S.I.P,  Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jember Arief Tjahjono mewakili Bupati Jember Hendy Siswanto dan jajaran pengurus DPD HKTI Jember.

Luas pertanian yang mengalami panen raya ini mencapai 500 hektar dan padi yang dihasilkan merupakan padi dari bibit super M70D karya M-Tani.

Moeldoko menyambut baik panen raya ini dan memberikan apresiasi kepada petani yang telah menanam bibit padi super M70D.

Seperti diketahui pada setiap kesempatan, Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015 ini selalu mendorong petani untuk menggunakan bibit M70D yang proses pembibitannya mudah, cepat dan memiliki kualitas tinggi.

Moeldoko mengatakan M70D merupakan hasil dari teknologi Intensifikasi yang manfaatnya sangat besar bagi petani.

“Mengacu pada pesan Presiden Jokowi, Moeldoko mengatakan, “Intensifikasi akan memotong masa tanam sekaligus meningkatkan hasil panen. Kesejahteraan petani akan membaik,” kata Moeldoko.

Namun Moeldoko berpesan kepada petani untuk selalu  waspada terkait situasi yang tidak menguntungkan,  salah satunya ancaman  krisis air. Oleh karena itu, petani diminta dapat di tata dengan semaksimal mungkin.

“Kita ini menghadapi ancaman krisis air. Dunia juga akan menghadapinya. Untuk itu sumber air ditata dan dikelola dengan baik, para petani juga tetap guyub rukun bersiap menghadapi krisis apapun,” ujar Moeldoko.

Di tempat yang sama Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Arief Tyahyono menyampaikan permohonan maaf, karena Bupati Jember Hendy Siswanto tidak bisa menghadiri panen raya bersama Moeldoko

“Kami sampaikan permohonan maaf dari Pak Bupati untuk Pak Moeldoko, karena beliau tidak dapat menyambut kehadiran bapak,” kata Arief.

 Arief juga menyampaikan bahwa Kabupaten Jember memiliki hamparan lahan pertanian terluas nomor tiga di Indonesia. Jember memiliki 86.000 hektare lahan pertanian.

“Namun, produksinya masih lebih rendah dibanding Kabupaten Ngawi,” ujar Arief.

Menurut  Arief kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan kolaborasi yang kuat antara HKTI dan M-Tani. Karena itu, Arief optimis sinergi HKTI dan M-Tani  dapat mendongkrak produksi padi di Kabupaten Jember.

“Kami yakin, setelah ini, apalagi ada kerja sama dengan HKTI dengan M Tani, maka produksi padi Jember akan mampu mencapai 1 juta ton,” ujar Arief menyakinkan.

Sementara itu, Ketua HKTI Jember  yang juga Kepala Desa Lojejer, M Sholeh menegaskan, pihaknya yakin target tersebut akan tercapai di masa-masa mendatang. Karena itu, katanya, HKTI Jember pada Musim Tanam (MT) II, bekerja sama dengan M-Tani untuk menanam padi di atas lahan seluas 500 hektar.

“Kita melakukan kerja nyata, bukan retorika. Kita bergerak bersama sama petani, untuk melakukan peningkatan produksi padi,” tandasnya.

Direktur M-Tani Sugeng Widodo menambahkan, bibit ini juga sudah bisa dipanen di usia 75 hari. Padahal usia padi rata-rata di Indonesia masih di atas 90 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *