Indonesia dan Korsel Sepakat Target Nilai Perdagangan Capai Rp 405 Triliun

0
Visiting South Korean President Moon Jae-in, his wife Kim Jung-sook, Indonesian President Joko Widodo and first lady Iriana wave to the media from the balcony of the presidential palace in Bogor, south of Jakarta

Visiting South Korean President Moon Jae-in (2nd L), his wife Kim Jung-sook (L), Indonesian President Joko Widodo (2nd R) and first lady Iriana (R) wave to the media from the balcony of the presidential palace in Bogor, south of Jakarta, Indonesia November 9, 2017. REUTERS/Darren Whiteside

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat memperkuat  kerjasama di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi. Kesepakatan ini dicapai  saat Presiden Jokowi menerima Kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 9 November 2017.

Dalam bidang ekonomi ini, kedua negera ingin meningkatkan sektor perdagangan yang saling menguntungkan. Di targetkan perdagangan Indonesia-Korea Selatan dapat tembus ke angka US$ 30 miliar atau setara dengan Rp 405 triliun (kurs Rp 13.500) hingga tahun 2022 mendatang.

“Jumlahnya dua kali lipat dari sekarang,” ujar Moon saat menyampaikan pernyataan bersama Jokowi, Kamis, 9 November 2017.

Sedangkan Jokowi mengatakan, nilai perdagangan Korsel yang tumbuh 19,3% pada semester I tahun ini akan terus ditingkatkan. Selain itu dirinya menyambut baik investasi Korsel di Indonesia yang tumbuh hampir dua kali lipat pada semester I 2017 ini.

“Tadi juga bersepakat bahwa kemutraan kedua negara akan meningkat menjadi special strategic partnership,” ujarnya.

Selain itu sektor lain di bidang ekonomi yang telah disepakati yakni soal kerjasama infrastruktur. Presiden Jokowi dan Presiden Moon sepakat infrastruktur  yang akan dicapai kedua negara adalah infrastruktur yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti manajemen air, transportasi dan listrik.

Indonesia dan Korea Selatan juga telah bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang otomotif, pariwisata, industri konten, energi ramah lingkungan dan lingkungan hidup.

“Dengan pengertian bahwa UKM sehat akan mendorong penghasilan keluarga, lalu hal itu akan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi toleran. Maka kedua negara akan mencari cara bersama untuk mendukung kegiatan UKM,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *