Jadi Budaya Baru, Basuki Hadimuljono Ajak Finalis EL JOHN Pageant Festival 2025 Tanam Pohon di IKN

0
DSC00222

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, mengajak para finalis kontes pageant dari Yayasan EL JOHN Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di IKN. Seruan ini disampaikannya sebagai bentuk sinergi antara pembangunan berkelanjutan dan keterlibatan generasi muda dalam menjaga lingkungan hidup.

Ajakan ini diberikan dalam rangkaian EL JOHN Pageant Festival 2025, sebuah ajang yang mempertemukan putra-putri terbaik dari berbagai kontes seperti Putri Pariwisata, Puteri Kampus, hingga Putra Putri Bumi Indonesia. EL JOHN Festival akan diselenggarakan di IKN pada tanggal 16-27 Agustus 2025.

Basuki menilai bahwa kegiatan menanam pohon sangat sejalan dengan semangat pembinaan karakter dan kepedulian sosial yang diusung oleh yayasan tersebut.

“Saya ingin mendorong agar delegasi finalis dan putri binaan Yayasan EL JOHN Indonesia turut menanam pohon di IKN. Menurut saya, ini penting dan sesuai dengan visi EL JOHN Festival yang membina putera-puteri pariwisata, puteri kampus, dan putera-puteri bumi,” ujarnya.

Menteri PUPR era Presiden Jokowi ini,  menambahkan bahwa Otorita IKN telah menyiapkan sejumlah area strategis untuk program penghijauan tersebut, termasuk Miniatur Hutan Tropis serta kawasan KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan). Lokasi-lokasi ini, menurutnya, memiliki peran penting dalam menciptakan kota yang ramah lingkungan dan sesuai dengan konsep Forest City yang menjadi visi utama pembangunan IKN.

“Saya sendiri punya bayangan bahwa dalam 15 tahun ke depan, area ini akan menjadi hutan kota,” ungkap Basuki.

“Jika dilakukan secara konsisten, IKN akan benar-benar menjadi kota yang rindang dan hijau,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar para peserta tidak hanya datang untuk seremoni semata, melainkan benar-benar mengeksplorasi kawasan IKN dan wilayah sekitarnya. Ia membuka ruang bagi para finalis untuk datang lebih awal, sekitar satu bulan sebelum bulan Agustus, agar mereka bisa menyusun program lingkungan secara mandiri berdasarkan pengalaman langsung di lapangan.

“Mereka bisa melihat sendiri dan menyampaikan kepada masyarakat apa yang mereka temukan. Ini akan lebih kuat dampaknya daripada sekadar simbolik,” tambahnya.

Basuki juga menekankan pentingnya menjadikan kegiatan menanam pohon sebagai bagian dari tradisi dan budaya baru masyarakat IKN. Ia berharap kegiatan ini bisa terintegrasi dalam momen-momen kehidupan masyarakat, seperti ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran anak.

“Orang tua zaman dulu memiliki kebiasaan menanam pohon saat anak lahir. Filosofi itu ingin kami hidupkan kembali di IKN,” katanya dengan penuh semangat.

Dengan langkah-langkah ini, Kepala Otorita IKN ingin membangun kesadaran kolektif bahwa menanam pohon bukanlah kegiatan seremonial belaka, melainkan investasi jangka panjang demi masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Keterlibatan generasi muda, termasuk para finalis dari EL JOHN Festival, dianggap sebagai kunci untuk menciptakan perubahan nyata menuju IKN yang ekologis dan manusiawi.

Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan bahwa langkah awal dalam membangun kota baru ini justru dimulai dari pembangunan nursery atau pusat persemaian tanaman di Mentawir, bukan dari infrastruktur fisik seperti gedung dan jalan raya.

“Waktu kami mulai membangun IKN, hal pertama yang kami bangun justru bukan infrastrukturnya, tapi nursery,” ujar Basuki. “Lokasinya berada di Mentawir, dan saat ini mampu memproduksi sekitar 16 juta bibit per tahun.”

Nursery ini kini menjadi pusat utama penyediaan seluruh bibit pohon yang ditanam di kawasan IKN. Dengan kapasitas produksi yang sangat besar, langkah ini menegaskan bahwa aspek keberlanjutan bukan hanya janji, tetapi menjadi pijakan utama dalam proses pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Setelah persemaian tanaman rampung dan mulai beroperasi, barulah pembangunan infrastruktur lainnya dilakukan. Hal ini mencerminkan pendekatan visioner dalam membangun kota berbasis alam, atau yang kerap disebut nature-based city.

Basuki menjelaskan bahwa IKN dirancang dengan tiga pilar utama: kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Visi besarnya adalah menciptakan kota yang tidak hanya modern dan efisien, tapi juga sehat dan nyaman bagi penghuninya. Kota yang dibangun bukan hanya untuk dihuni, tetapi untuk memperpanjang kualitas hidup masyarakatnya.

“Tujuan akhirnya adalah menciptakan kota yang sehat, nyaman, dan bisa memperpanjang harapan hidup masyarakat,” katanya.

“Saya yakin, dengan lingkungan sebersih ini, kita bisa menambah usia harapan hidup minimal 5 tahun lebih panjang,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *