Jadi Miss Culture Indonesia 2024, Felicia Kontesa Siap Lestarikan Budaya Tionghoa di Indonesia
Felicia Kontesa (郭小雨) terpilih menjadi Miss Culture Indonesia 2024 dalam ajang Miss Chinese Indonesia 2024. Namanya disebutkan pada malam grand final yang digelar di Angke Heritage PIK 2, Kamis (21/11/2024).
Felicia mengaku, ajang Miss Chinese Indonesia adalah ajang pageant pertamanya. Ia senang dan tidak menyangka bisa duduk di posisi runner up ketiga.
Sebelum karantina maupun grand final, Putri binaan Yayasan El John Indonesia ini telah melakukan berbagai persiapan, seperti belajar berbicara di depan kaca hingga belajar mengambil poin-poin penting dari jawaban yang dia punya.
Felicia tertarik mengikuti Miss Chinese Indonesia setelah melihat temannya yang ikut ajang pageant. “Saya ingin mencoba untuk melatih diri, public speaking, catwalk, dan ingin branding image diri saya sebagai wanita keturunan Tionghoa,” ucapnya.
Keberadaan Felicia hingga menjadi Miss Culture Indonesia 2024 tidak lepas dari peran orang-orang yang mendukungnya, seperti keluarga hingga Yayasan El John Indonesia.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak. Pada waktu pembekalan, kita diberikan banyak ilmu dan sharing. Semoga Yayasan El John Indonesia bisa semakin maju, sukses, dan bisa membawa kultur Indonesia dan budaya Tionghoa biar semakin maju,” katanya.
Sebagai Miss Culture Indonesia 2024, perempuan kelahiran Pontianak, 28 Desember 2002 ini menjelaskan bahwa budaya Tionghoa di Indonesia sangat beragam, salah satunya adalah festival kue bulan.
“Saya siap melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia karena saya dalam kehidupan sehari-hari memang sudah menjalani tradisi budaya Tionghoa,” ujarnya.
Untuk melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia, Felicia siap terjun memberikan pengetahuan kepada masyarakat, serta akan memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi.
Felicia juga siap mengemban tugas sebagai Miss Culture Indonesia 2024 dan siap berkolaborasi dengan Yayasan El John Indonesia. “Tentunya untuk saat ini sudah ada (program) misalnya menjalankan kulturalisasi yang ada,” pungkasnya.