Jadi Narasumber, Paolin Thunggono Harap Bisnis Vegan Bisa Jadi Agen Perubahan
Miss Chinese Indonesia 2023 Paolin Thunggono menjadi narasumber Veganpreneur yang diadakan oleh komunitas UCEC (Universitas Ciputra Entrepreneurship Community) di Grand City, Surabaya pada Jumat (26/1/2024).
Saat menjadi narasumber, Paolin berbicara kepada tamu yang hadir mengenai cara untuk memulai sebuah bisnis vegan. Menurutnya, ada beberapa langkah untuk memulai bisnis, seperti mengidentifikasi minat dan keahlian, serta melakukan studi pasar.
“Mulailah dengan mengevaluasi minat, hobi, dan keterampilan yang Anda miliki. Bisnis yang dibangun berdasarkan minat pribadi biasanya memiliki peluang kesuksesan yang lebih besar,” ucapnya.
“Selain itu, teliti pasar yang ingin Anda jajaki. Ketahui siapa target pasar Anda, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana pesaing Anda beroperasi. Informasi ini akan membantu Anda mengidentifikasi peluang dan mengurangi risiko,” tambahnya.
Paolin mengatakan, bisnis vegan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Tren dan kesadaran konsumen menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis vegan. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang beralih ke pola makan berbasis tanaman sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan, kesejahteraan hewan, dan dampak lingkungan.
Selain itu, industri makanan dan minuman vegan menyajikan beragam produk yang inovatif bagi konsumen, meliputi pengganti daging, susu nabati, serta produk makanan olahan vegan lainnya.
“Banyak pemerintah dan organisasi non-pemerintah memberikan dukungan bagi pertumbuhan industri vegan melalui insentif fiskal, promosi produk berbasis tanaman, dan upaya kampanye untuk memajukan gaya hidup berkelanjutan,” ucapnya.
Paolin menambahkan, bisnis vegan memiliki perbedaan dan keunggulan dari bisnis lainnya, yakni bisnis vegan umumnya memperhatikan dampak lingkungan dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam, meminimalkan polusi, dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.
Tidak hanya itu, bisnis vegan juga memprioritaskan kesejahteraan hewan, menghadirkan inovasi baru dalam produk makanan, mode, kosmetik, dan bidang lainnya, serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan.
Membangun sebuah usaha tentunya harus menghadapi segala tantangan, seperti persaingan yang ketat, mengelola waktu dengan efisien, hingga adanya perubahan pasar. Paolin mengatakan, untuk mengatasi tantangan, pengusaha perlu adanya ketekunan, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi.
“Anda perlu mengenali keunggulan bersaing, membangun merek yang kuat, memberikan nilai tambah kepada pelanggan, dan terus meningkatkan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Selanjutnya, membuat jadwal yang teratur, mengidentifikasi prioritas, menggunakan alat manajemen waktu, dan belajar untuk menolak hal-hal yang tidak penting,” katanya.
“Sedangkan perubahan di pasar selalu berfluktuasi, dan pengusaha harus siap menghadapi perubahan tersebut. Cara mengatasinya adalah dengan tetap fleksibel, terus memantau tren pasar, mendengarkan umpan balik pelanggan, dan siap untuk menyesuaikan strategi bisnis sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Putri binaan Yayasan El John Indonesia ini juga menjelaskan, dalam berwirausaha perlu adanya ide bisnis yang bisa muncul dari pengalaman pribadi, masalah, tren pasar, atau peluang.
“Seseorang yang menginspirasi saya tentunya adalah keluarga saya, terutama mama saya. Mama saya mengajari saya banyak pelajaran kehidupan, salah satunya adalah bagaimana kegagalan bukanlah merupakan suatu penghalang atau tanda bahwa kamu harus berhenti mengejar mimpi, melainkan merupakan sebuah milestone yang menandai bahwa kalian sudah satu jejak lebih dekat terhadap mimpi tersebut,” ujarnya.
Paolin berharap, entrepreneur dan bisnis di Indonesia terus mendorong inovasi dalam berbagai sektor untuk menghasilkan Solusi yang kreatif dan berkelanjutan bagi tantangan yang dihadapi, baik Tingkat lokal maupun global.
“Saya juga berharap para entrepreneur dan bisnis di Indonesia dapat meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam setiap keputusan bisnis mereka, dengan mengadopsi praktik yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup,” ucapnya.
“Dengan bergabung dalam gerakan veganpreneurship, kita tidak hanya memperluas pasar bagi produk dan layanan vegan, tetapi juga menjadi agen perubahan untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mari kita bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kita semua dan bagi planet ini,” tambahnya.