Kadin Prediksi Perputaran Uang Selama Libur Nataru 2025 Capai Rp100 Triliun
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan mencapai angka yang signifikan, yakni antara Rp91,302 triliun hingga Rp100 triliun. Estimasi ini didasarkan pada prediksi jumlah perjalanan masyarakat yang meningkat pada periode liburan mendatang.
Wakil Ketua Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengungkapkan bahwa meskipun daya beli masyarakat cenderung menurun, hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap melakukan perjalanan mudik dan berwisata bersama keluarga. Jumlah perjalanan diperkirakan naik sebesar 3,67 persen dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2023 tercatat sekitar 107 juta orang yang melakukan perjalanan, angka tersebut diprediksi meningkat menjadi 110,67 juta orang pada tahun ini.
“Peningkatan ini sangat signifikan, meskipun ada tekanan terhadap daya beli masyarakat, namun masyarakat tetap memilih untuk melakukan perjalanan mudik dan wisata, yang membuktikan bahwa kebutuhan sosial tetap menjadi prioritas,” ujar Sarman dalam keterangan resmi, Senin (23/12/2024).
Sarman juga menjelaskan bahwa, jika diasumsikan rata-rata satu keluarga terdiri dari empat orang, maka jumlah pemudik yang diperkirakan pada libur Nataru ini setara dengan sekitar 27.667.500 keluarga. Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3,3 juta untuk kebutuhan liburan, maka total perputaran uang yang akan terjadi diperkirakan mencapai Rp91,302 triliun.
Namun, Sarman menambahkan bahwa angka ini bisa lebih tinggi lagi, bahkan mendekati Rp100 triliun, dengan asumsi ada peningkatan pengeluaran sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana rata-rata uang yang dibawa per keluarga pada liburan Nataru 2023 tercatat sekitar Rp3 juta. “Kenaikan ini diperkirakan akan terjadi karena tingginya kebutuhan masyarakat untuk berbelanja, terutama pada sektor-sektor yang sangat terkait dengan liburan Natal dan Tahun Baru,” tuturnya.
Perputaran uang yang besar ini diprediksi akan merata di berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata yang menjadi tujuan utama masyarakat pada liburan Nataru. Sektor pariwisata dan bisnis pendukung lainnya, seperti pedagang mikro di objek wisata, pusat perbelanjaan, grosir, toko kue, hotel, restoran, serta UMKM, akan mendapatkan manfaat yang signifikan dari perputaran uang ini. Selain itu, sektor-sektor lain yang juga akan terdampak adalah transportasi udara, kereta api, angkutan bus, logistik, jasa pengiriman barang, angkutan daring, serta angkutan laut dan kapal penyeberangan.
“Setiap sektor yang berhubungan langsung dengan kegiatan liburan, seperti transportasi, makanan, dan minuman, serta sektor pariwisata, pasti akan mengalami lonjakan permintaan yang cukup besar selama Nataru. Ini akan meningkatkan produktivitas dan penjualan di berbagai industri,” jelas Sarman.
Sektor fesyen, makanan dan minuman, serta produk kebutuhan Natal dan Tahun Baru, seperti kue, roti, camilan, daging, dan minuman, diperkirakan akan mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan. Selain itu, barang-barang seperti parsel Natal, barang kerajinan tangan, oleh-oleh khas daerah, serta produk UMKM juga akan semakin banyak dibeli selama periode liburan.
Sarman juga mengungkapkan bahwa perputaran uang yang terjadi selama liburan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2024. Ia memprediksi bahwa perputaran uang yang besar ini akan berkontribusi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas lima persen. “Kami percaya bahwa dampak positif dari perputaran uang yang terjadi selama liburan Nataru ini dapat mendorong konsumsi rumah tangga dan memberi dampak besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Sarman.
Untuk mendukung kelancaran dan keamanan selama masa libur Nataru, Kadin juga memberikan apresiasi tinggi terhadap berbagai pihak yang telah menyiapkan infrastruktur dan fasilitas pendukung, seperti Bank Indonesia (BI) yang menyediakan uang tunai sebesar Rp133,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi tunai.
“Kami juga mengapresiasi pemerintah yang terus memantau kesiapan fasilitas, serta memastikan bahwa pelayanan publik dapat berjalan dengan baik dan aman. Ini semua berkontribusi pada kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru yang penuh persaudaraan,” pungkas Sarman.
Dengan berbagai upaya dan persiapan yang telah dilakukan, baik dari segi infrastruktur, fasilitas, hingga kesiapan sektor usaha, diharapkan liburan Nataru 2024 dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil.