Kalimantan Ingin Promosikan Pariwisata Melalui Borneo Extravaganza 2019.

Kementerian Pariwisata membuka pameran pariwisata Borneo Extravaganza 2019 di Atrium Mal Bali Galeria Kuta, Bali, pada Sabtu kemarin (5/10/2019). Kegiatan tahunan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata ini bekerjasama dengan 5 Pemerintah Provinsi se-Kalimantan untuk upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung program Wonderful Indonesia untuk mencapai target 20 juta wisatawan pada 2019.
Borneo Extravaganza merupakan wadah promosi bersama Kalimantan untuk memperkenalkan produk-produk pariwisata ke dunia luar, dalam dan luar negeri.
Sapto Haryono selaku Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II mengatakan, pertumbuhan pariwisata di Indonesia meraih peringkat ke-9 tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara pada tahun 2014-2018 mencapai 67,6 persen.
“Maka dari itu bisa diproyeksikan kemungkinan pada 2019, target devisa mencapai 20 miliar dolar AS dapat tercapai. Ini akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Pulau Kalimantan, yang bergerak ke pariwisata, bukan hanya fokus pada minyak dan batu bara,” kata Sapto dalam keterangan pers, Minggu (6/10/2019).
Sapto menyampaikan dipilihnya Bali menjadi tempat pameran dikarenakan Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, sehingga tidak perlu jauh-jauh promosi hingga keluar negeri, cukup di Bali sudah mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia.
Kalimantan yang terkenal dengan wisata petualangan ekoturisme diharapkan mampu menarik wisatawan mancanegara khususnya dari Eropa.
Sapto Haryono menambahkan bahwa, pariwisata di Indonesia memiliki keunggulan dalam keragaman budaya (culture), keindahan alam (nature) dan buatan (manmade). Produk wisata budaya merupakan produk utama yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Indonesia. Potensi budaya sebesar 65 persen yang dikembangkan dalam produk wisata; heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa, sedangkan potensi nature sebesar 35 persen dikembangkan dalam produk; wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan.
Potensi manmade sebesar 5 persen dikembangkan untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integreted resort).
“Rencananya Kempar juga akan mendorong untuk dibuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kalimantan Timur, guna menjadikan destinasi wisata di Kalimantan Timur lebih kuat dan dikenal lagi oleh masyarakat luas,” tambah dia.
Melalui kegiatan ini diharapkan para wisatawan bisa mendapatkan gambaran yang benar mengenai pariwisata di Kalimantan sekaligus menarik minat mereka untuk berkunjung ke Kalimantan.