Keindahan Bali dan Lombok Membuat Takjub Peserta Famtrip Dari 6 Negara Eropa

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menyelenggarakan Familiarization Trip (Famtrip), dengan menargetkan travel agent dan tour operator (TA/TO) dari 6 negara di Eropa yaitu Jerman, Belanda, Polandia, Bulgaria, Prancis, dan Italia. Para peserta Famtrip dibuat terkagum-kagum ketika mengunjungi Desa Tenganan, Pura Besakih di Bali, Gili Trawangan, Lombok serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Famtrip yang digelar selama seminggu dari 7-14 Juni 2017 ini merupakan program Kemenpar. Tujuannya untuk mengenalkan dan melihat langsung destinasi-destinasi yang ada di Bali serta di luar Bali (Beyond Bali). Nantinya peserta Famtrip bisa membuat paket-paket khusus ke negaranya masing-masing,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana.
I Gde Pitana menjelaskan bahwa famtrip ini diikuti sebanyak 10 orang TO/TA dimana nantinya mereka akan menjual paket wisata tujuan Indonesia. Sejak hari pertama mereka sudah tiba di Bali dan rombongan disediakan penginapan di Ramada Bintang Bali Resort di Jalan Kartika Plaza Kuta. Selain itu mereka juga disambut dengan makan malam masakan khas Bali, Bebek Tepi Sawah.
Di hari kedua peserta mengikuti event BBTF yang berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), malam harinya peserta disajikan Gala Dinner acara pembukaan BBTF di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.
Hari ketiga para peserta diagendakan kembalimengikuti BBTF untuk melakukan pertemuan dengan seller selama satu hari penuh yang diakhiri dengan makan malam di kawasan Nusa Dua. Hari keempat juga masih sama peserta melakukan pertemuan terakhir bersama sellers untuk melakukan dealing lalu diakhiri dengan farewell party di ITDC Nusa Dua.
Dilanjutkan pada hari minggu 11 Juni 2017 para peserta singgah di Pura Besakih dan mengunjungi Taman Air Tirta Gangga di Desa Tenganan, salah satu desa tradisional yang ada di Bali. Disana peserta diajak melihat persiapan tradisi perang pandan yang akan ditampilkan di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017. Selain itu, itu peserta juga diajak melihat kerajinan tenun adat Bali yang proses pembuatannya lebih dari dua tahun. Selanjutnya, peserta juga diajak untuk bermain tradisional yaitu sabung ayam, sambil mempraktekkan permainan tradisional itu.
“Sangat senang melihat tradisi di Bali, sangat unik, ini tidak ada di negara saya, very nice,” ujar peserta Famtrip asal Perancis Lagoune Amine.
Hari selanjutnya rombongan mealkukan perjalanan dengan kapal cepat dari pelabuhan Pdang Bai Bali. menuju Gili Trawangan, Pesona tiga Gili langsung menghentakan para peserta Famtrip hingga terkagum-kagum akan jernihnya laut di Gili Trawangan.
Peserta diarahkan ke Gili Eco Resort yang merupakan project mengenai penanaman karang secara buatan (Bio Rock) yang ada di Pulau Gili, lalu peserta diajak snorkling di spot karang biru yang berada di Gili Meno.
“Wow, saya berenang bersama penyu tadi, sungguh dekat. Itu sangat indah. Banyak ikan berwana-warni dan coral yang sangat indah, amazing!” ujar Alberto Alves Da Silva peserta famtrip Rusia sekaligus penggiat free diving.
Dua per tiga coral di dunia berada di Indonesia, hal ini merupakan aset bagi Indonesia untul diminati oleh wisman yang mengagumi potensi bahari Pariwisata Indonesia.
Keesokan harinya program famtrip Kemenpar melakukan kunjungan ke salah satu dari 10 Destinasi Prioritas yaitu Mandalika yang berlokasi di NTB. Di Mandalika mereka bermalam di Novotel Lombok Resort and Villas. Salah satu destinasi di Mandalika yaitu Pantai Kuta Lombok yang merupakan Pantai Terindah di kawasan tersebut.
Pantai yang terhampar pasir putih indah ini terletak di sebuah desa yang bernama Desa Kuta yang biasanya setahun sekali ada Festival Bau Nyale.
Selain itu Desa Sade tidak luput dari kunjungan rombongan Famtrip. Kebudayaan suku Sasak juga menjadi daya tarik bagi para peserta. Suku Sasak memiliki bahasa Sasak nya sendiri, dan tetap melestarikan keaslian suku serta adat istiadat setempat. Disana para peserta juga melihat kerajinan tenun dan membeli tenun sebagai oleh-oleh ke negaranya masing-masing.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menanggapinya dengan positif, Arief sangat mengapresiasi kegiatan tersebut apalagi diselenggarakan di destinasi yang sudah tidak diragukan lagi keindahannya.
“Potensi wisata kita memang world class semua. Bali dan Lombok sudah sering menjadi langganan juara dunia. Fam Trip ini akan memperkaya pemahaman TA/TO Eropa tentang potensi wisata di Bali dan Lombok,” papar Arief.