Kemendag Undang Buyer Kanada Bertemu Pengusaha Kopi Gayo Aceh
![1 (1)](https://eljohnnews.com/wp-content/uploads/2017/11/1-1.jpeg)
KementerianPerdagangan melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bersama Trade and Private Sector Assistance(TPSA) Kanada memfasilitasi pertemuan para pengusaha kopi gayo Indonesia untuk memperkenalkan variasi kopi gayo kelima buyer potensial asal Kanada. Kegiatan tersebut dikemasdalam format buyer mission yang berlangsung pada 13-17 November 2017 di Takengon, Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
“Buyer missionini merupakan wujud kerja sama antara Ditjen PEN dengan Global Affairs Canadadalam TPSA Project untuk mempromosikan produk kopi khas (specialty coffee) Indonesia. Tidak hanya di Aceh, kopi khas Indonesia memiliki 16jenis denganindikasi geografis yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,”jelas Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Ditjen PEN Kemendag Sulistyawati.
Sulis menyampaikan, kedatangan lima buyer asal Kanada kali ini, menjadi upaya mempromosikan kopi Indonesia, dalam hal ini kopi gayo dan berbagai ragamnya, ke Kanada. Kelima buyer berasal dari Bean North Coffee Roasting, Cooperative Coffee, Just Us Coffee Roaster Cooperative, Los Beans, dan Lenoir & Lacroix.
Selama di Takengon, kelima buyer akan mengunjungi lima produsen kopi gayo. Kelima produsen tersebut adalah Meukat Komoditi Gayo, PT. Orang Utan Lestari, Koperasi Redelong Organic, Koperasi Kopi Wanita Gayo (KokowaGayo),dan Koperasi Arinagata. Sebagai bagian penting dalam perdagangan kopi, para buyermencicipi kopi (coffee cupping) produksi para produsen yang dikunjungi. Coffee cuppingini dilaksanakan dalam acara khusus di Gedung Pasar Lelang, Takengon, Aceh Tengah.
Sulis memperkirakan acara buyer missionini memberikan potensi bisnis bagi para pengusaha kopi gayo Indonesia di Takengon sebesar USD 1,2 juta.“Para buyerasal Kanada dipertemukan dengan para produsen kopi di kawasan penghasil kopi gayo arabika di Indonesia. Selama pertemuan, para buyerdapat menikmati sampel panen kopi tahun ini sebelum mereka memutuskan untuk membeli kopi,”imbuh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemendag Marolop Nainggolan, yang juga menghadiri buyer mission.
Marolop menambahkan, para buyer diperkenalkan denganmetode pembibitan, penanaman, dan pengolahan tanaman kopi hingga menghasilkan kopi berkualitas baik.Para buyer juga diajakmenanam bibit kopi gayo di Pusat Penelitian Kopi Gayo Takengon.“Kopi gayo memiliki rasa yang unik. Selain itu, adanyaprogramtanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosical Responsibility/CSR) daripara pengusaha kopi di Takengon ini berhasil menjadi daya tarik yang menambah minat buyer untuk bertransaksi,”ujar Marolop.
Pada acara ini, para buyerjuga dipertemukan dengan Wakil Bupati Aceh TengahKhairul Asmara. Khairul menyampaikan bahwa untuk meningkatkan identitas kopi gayo ke depan, dibutuhkan infrastruktur pendukung sepertipelabuhan daratan(dry port) agar ekspor dapat langsung dilakukan dari wilayah Gayo.