Kemenhub dan MenPANRB Kolaborasi Atur Skema WFA Jelang Lebaran dan Nyepi 2025

Menyambut Ramadhan, perayaan Hari Raya Nyepi, serta Idul Fitri yang akan datang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajukan usulan untuk penerapan skema work from anywhere (WFA) guna mengatur pergerakan masyarakat dan mencegah kemacetan di musim mudik. Usulan ini diajukan langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Rini Widyantini, dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian PANRB, Jakarta, pada Selasa (18/2).
Menteri Perhubungan Dudy menjelaskan bahwa usulan tersebut dilatarbelakangi oleh tanggal pelaksanaan hari raya Nyepi yang berdekatan dengan Idul Fitri, yaitu pada 29 dan 31 Maret 2025. Dengan mempertimbangkan hal ini, Kemenhub mengusulkan agar skema WFA mulai diterapkan pada 24 Maret. Menurut Dudy, dengan WFA dimulai pada tanggal tersebut, waktu yang cukup akan tersedia bagi pemudik untuk melakukan perjalanan sebelum puncak arus mudik terjadi.
“Kami berharap dengan penerapan WFA, pemudik dapat memulai perjalanan mereka mulai malam 21 Maret, sehingga memberi waktu lebih banyak untuk mengurai kepadatan yang biasa terjadi selama periode Lebaran,” ujar Menhub Dudy saat menjelaskan usulannya.
Dudy menambahkan, Kemenhub saat ini sedang melakukan survei untuk memetakan lebih tepat pergerakan masyarakat yang berpotensi terjadi selama libur Lebaran. Survei ini bertujuan untuk menghitung lebih cermat jumlah penumpang yang akan melakukan mudik. Berdasarkan hasil survei, Kemenhub akan menentukan jumlah dan jenis moda transportasi yang perlu disiapkan untuk mendukung kelancaran arus mudik.
“Survei ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas, sehingga kita dapat lebih tepat dalam menyiapkan sarana transportasi yang diperlukan,” tambah Menhub Dudy.
Selain itu, Menhub Dudy juga menyebutkan bahwa pertimbangan lain yang mendasari usulan WFA adalah cuaca musim pancaroba yang diprediksi masih berlangsung pada saat Lebaran. Di Pelabuhan Merak, yang merupakan jalur utama penyeberangan mudik, cuaca buruk seperti hujan lebat dan ombak tinggi dapat menghambat pergerakan kapal. Dengan adanya waktu tambahan untuk mengurai pemudik, diharapkan pemerintah dapat mengelola potensi hambatan akibat cuaca ekstrem.
“Kami tidak hanya memikirkan masalah kemacetan di jalan, namun juga faktor cuaca yang bisa memengaruhi operasional transportasi laut, sehingga kami butuh waktu untuk mengatur perjalanan pemudik,” tegas Menhub Dudy.
Menhub Dudy juga mengungkapkan bahwa sejak Januari 2025, ia telah melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian terkait dalam persiapan angkutan Lebaran, termasuk dalam pembahasan tentang skema WFA. Beberapa kementerian yang telah dikunjungi oleh Menhub antara lain Kementerian Koordinator Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Kesehatan. Koordinasi lintas kementerian ini diharapkan dapat memastikan kelancaran operasional selama musim mudik Lebaran 2025.
“Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan angkutan Lebaran berjalan dengan lancar dan aman. Semoga, dengan koordinasi yang baik, masyarakat dapat mudik dan kembali dengan aman,” ujar Menhub Dudy.
Menanggapi usulan tersebut, Menteri PANRB Rini Widyantini menyatakan dukungannya. Ia menjelaskan bahwa kebijakan terkait hari libur, cuti bersama, serta penerapan WFA jelang Lebaran memang perlu mempertimbangkan pergerakan orang, terutama yang terkait dengan transportasi. Menurut Rini, bila skema WFA terbukti efektif mengurai kepadatan, instansi pemerintah dapat mengatur persentase pegawai yang bekerja dari rumah.
“Kami akan mengatur seberapa besar persentase pegawai yang dapat menerapkan WFA. Tentu ini akan kami sesuaikan dengan kebutuhan layanan publik yang tetap harus berjalan. Nanti akan kami keluarkan surat edaran terkait hal ini,” ujar Menteri Rini.
Dengan adanya koordinasi yang terjalin antara kementerian/lembaga terkait, Menhub Dudy berharap agar pelaksanaan angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan balik. Ia juga mengimbau agar seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat saling mendukung agar arus mudik dapat terurai dan mengurangi potensi kemacetan.
“Melalui langkah-langkah persiapan dan koordinasi yang matang, kami berharap seluruh masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang aman dan nyaman, tanpa hambatan yang berarti,” pungkas Menhub Dudy.