Kemenpar Ajukan Anggaran Rp8 Triliun ke DPR

Dalam rapat kerja (Raker) dengan anggota Komisi X DPR RI, Kementerian Pariwisata mengajukan anggaran sebesar Rp8 triliun. Melihat berbagai kontribusi yang diberikan sektor pariwisata Indonesia, Kemenpar meyakini bahwa Pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Dapat dikatakan Tourism is a leading sector (Pariwisata adalah sektor unggulan) saat ini.
Dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang fluktuatif, di skala global sektor pariwisata mampu mempertahankan pertumbuhan. Di antaranya adalah pertumbuhan dampak terhadap PDB, ekspor dunia dan pertumbuhan lainnya.
Untuk menjaga kinerja tersebut, Kementerian Pariwisata mengajukan anggaran sebesar Rp8 triliun.
“Usulan anggaran tersebut akan kami gunakan untuk mendanai program Pariwisata Mancanegara, Pariwisata Nusantara, Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, dan Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan,” ujar Menpar Arief Yahya di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, pada hari Senin lalu (13/6).
Kebutuhan pendanaan Promosi Pariwisata Mancanegara 2017 dihitung berdasarkan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun berikutnya (2018) yaitu sebesar 17 juta kunjungan. Anggaran sebesar Rp750 miliar digunakan Kemenpar mendanai pengembangan 10 destinasi prioritas yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Tidak hanya itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk percepatan pengembangan 30 destinasi wisata alam, budaya dan pengembangan infrastruktur. Selain itu, hal utama yang menjadi fokus Kemenpar saat ini adalah pencapaian target sertifikasi kompetensi bidang pariwisata sebanyak 65 ribu orang dan pelatihan dasar SDM bidang pariwisata sebanyak 35 ribu orang, serta mendirikan lembaga sertifikasi profesi (LSP).
“Kualitas SDM yang bagus akan membantu meningkatkan kualitas pariwisata itu sendiri. Jadi saat ini kami sedang mengejar target sertifikasi untuk putra-putri Indonesia yang ingin membantu mengembangkan industri pariwisata kita,” tukas Menpar Arief Yahya.
Rencana Kemenpar tersebut sempat mendapat banyak kritikan dari para Anggota Komisi X DPR RI. Namun Menpar Arief Yahya tetap optimis bahwa rencananya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target.
“Rencana ini sudah kami pikirkan dengan sangat matang. Saya optimis jika anggaran dana yang keluar sesuai dengan yang kami harapkan, sektor Pariwisata Indonesia dapat kami kembangkan semaksimal mungkin,” tutup Arief Yahya.