Sumber Foto: Freepik/jcomp

Kementerian Pertanian (Kementan) RI memastikan ketersediaan cabai secara nasional aman hingga akhir tahun 2024.

Plt Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule mengatakan, pihaknya telah memiliki early warning system atau sistem peringatan dini yang dapat memprediksi kebutuhan cabai dalam setahun, di mana rata-rata konsumsi cabai nasional mencapai 1,17 juta ton per tahun.

“Kita produksinya bisa sampai 3 juta ton per tahun. Rata-rata 500.000 ton kita surplus,” ucap Taufiq dalam acara Forum Cabai Nasional 2024 di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).

Meski begitu, Taufiq menjelaskan bahwa terdapat beberapa wilayah yang kekurangan stok cabai. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan mengirimkan cabai dari wilayah yang kelebihan produksi cabai.

“Ada beberapa wilayah yang defisit. Tidak semua produksi-produksi wilayah itu cukup, sehingga logistik cabai itu harus digerakkan dari wilayah-wilayah yang surplus. Tapi secara total cukup,” kata Taufiq.

Adanya kekurangan stok cabai di beberapa wilayah diakibatkan oleh fenomena El Nino pada tahun sebelumnya yang berimbas pada intensitas hujan yang sedikit.

“Masih ada pengaruh El Nino itu paling tidak menyebabkan saat bertanamnya mundur. Misalnya di Jawa Timur itu hampir tiga bulan lebih tidak turun hujan, sehingga menyebabkan bertanam cabai jadi kering,” ujar Taufiq.

Untuk itu, Kementan mengumpulkan sekitar 20 pelaku usaha cabai atau para champion dalam acara Forum Cabai Nasional 2024 untuk berkoordinasi pergerakan cabai dari wilayah yang surplus ke wilayah yang mengalami kekurangan stok cabai.

“Harapan kami mengundang para champion yang hadir, paling tidak ada 20 champion, berharap itu berkembang untuk menangani cabai kita di lapangan,” pungkas Plt Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jamil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *