Kepemimpinan Yohanes Handojo di Formas: Menyatukan Organisasi Masyarakat untuk Maju Bersama

Pada 18 Mei 2024, sebuah keputusan penting diambil dalam sebuah rapat musyawarah yang mempertemukan sejumlah organisasi kemasyarakatan di Indonesia. Dalam rapat tersebut, Yohanes Handojo Budhisedjati dipercayakan untuk memimpin Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) sebagai Ketua Umum. Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan bersama yang memperkuat niat dan komitmen Formas untuk mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Formas sendiri dibentuk sebagai wadah yang menghimpun berbagai organisasi kemasyarakatan untuk bekerja bersama demi tercapainya tujuan Indonesia Emas 2045.
Formas lahir atas inisiatif yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Formas, Hashim Djojohadikusumo, pada acara Dialog Nasional Vox Point Indonesia yang bertema “Optimisme Kaum Termarjinalkan dan Terpinggirkan Bersama Pemerintahan yang Baru” yang diadakan pada 27 April 2024 di Gedung Dewan Pers. Dalam dialog tersebut, Hashim menekankan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Ia mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung berbagai program pemerintah, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga bangsa.
Peresmian berdirinya Formas dilakukan pada 3 Agustus 2024di Aula Auditorium RRI, Jakarta. Organisasi ini diresmikan langsung oleh Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Pembina Formas.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, dengan Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Pembina yang turut meresmikan organisasi ini. Formas bukan sekadar wadah bagi organisasi-organisasi kemasyarakatan, tetapi lebih dari itu, Formas adalah bentuk komitmen masyarakat dalam mendukung jalannya pemerintahan yang baru. Pada awal pembentukannya, Formas terdiri dari 21 organisasi masyarakat (ormas), namun seiring berjalannya Formas, jumlah ormas yang bergabung terus bertambah dan hingga saat ini telah mencapai 67 ormas yang bergabung. Hal ini menunjukkan betapa besar antusiasme dan dukungan masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Saya merasa terhormat karena Formas telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mendeklarasikan dan menyusun kepengurusan, serta meresmikan organisasi ini. Inilah bagian dari tanggung jawab kami sebagai warga negara untuk mendukung pemerintahan baru dan menyukseskan program-program pemerintah,” jelas Handojo yang juga sebagai Ketua Umum Vox Point Indonesia
Vox Point Indonesia, sebagai inisiator lahirnya Formas, telah menunjukkan langkah maju dalam mendukung pemerintahan yang baru. Selain menjadi penggagas Formas, Vox Point Indonesia juga telah melakukan berbagai pengkajian dan diskusi terkait peran masyarakat dalam mendukung pemerintahan.
Kepemimpinan dengan Fokus pada Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
Bagi Handojo, kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Moto ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan komitmen yang ia terapkan dalam setiap aspek kepemimpinan dan setiap program yang dijalankan oleh Formas. Yohanes meyakini bahwa pelayanan terbaik tidak hanya soal memberikan solusi atas masalah yang ada, tetapi juga melibatkan kecepatan, keakuratan, dan ketulusan dalam setiap tindakan.
Pelayanan terbaik, menurut Yohanes, adalah ketika sebuah organisasi mampu mendengar, memahami, dan merespons kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat. Ia selalu menekankan pentingnya membangun hubungan yang erat antara Formas dengan masyarakat, untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan sesuai dengan harapan dan kebutuhan nyata masyarakat.
Melalui Formas, Handojo ingin memastikan bahwa suara masyarakat didengar dengan baik oleh pemerintah. Ini merupakan bagian dari peran aktif masyarakat sipil yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan menyeluruh. Dalam hal ini, Formas bertujuan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan program-program yang pro-rakyat dan mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.
Dengan dukungan 67 ketua umum ormas, Formas telah membentuk berbagai divisi dan klaster guna memastikan bahwa implementasi program-program pemerintah berjalan dengan baik dan efektif di berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Menurut Handojo sebagai wadah bagi beragam ormas yang memiliki fokus dan keahlian di berbagai sektor, Formas hadir dengan pembagian sektor yang spesifik, seperti perumahan, kesehatan, pangan, pertanian, hingga pertambangan.
Meskipun hingga saat ini Formas belum dapat mengumpulkan semua sektor yang ada di kementerian dan departemen pemerintah, Handojo mengungkapkan rasa syukur karena banyak Formas yang telah memperkuat diri dan siap berkontribusi sesuai dengan bidang keahliannya. Hal ini menunjukkan besarnya semangat dan kesiapan masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam mewujudkan program-program pemerintah yang lebih efektif dan tepat sasaran.


Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (GEMAS)
Salah satu inisiatif sosial yang diluncurkan oleh Formas adalah Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (GEMAS). Gerakan ini terinspirasi dari rapat Akbar yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto bersama para relawan. GEMAS bertujuan untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu, terutama yang tidak dapat membeli seragam sekolah. Pada 30 Desember 2024, Formas meluncurkan bantuan seragam untuk anak-anak kurang mampu di Bali, Cilincing (Jakarta Utara), dan Bekasi. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Handojo menegaskan bahwa melalui gerakan ini, Formas berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, agar mereka dapat belajar dengan baik tanpa terhambat oleh masalah kebutuhan dasar, seperti seragam sekolah. Dalam kaitannya dengan cita-cita Presiden Prabowo, Handojo juga menyoroti pentingnya memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan kecukupan gizi untuk meningkatkan daya serap mereka dalam pendidikan.
Gerakan Pendidikan Rakyat: GEMPAR
Selain GEMAS, Formas juga mencanangkan Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan dan Pelatihan Rakyat (GEMPAR). GEMPAR bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Program ini menawarkan pelatihan dengan biaya terjangkau, hanya sekitar Rp200.000 per tahun, di mana peserta dapat mempelajari berbagai disiplin ilmu praktis seperti ketahanan pangan, cara keluar dari jeratan riba, dan keterampilan lainnya yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
Handojo menjelaskan bahwa melalui GEMPAR, Formas berusaha memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolah untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat. “Kami berharap dengan program ini, mereka yang mungkin terhalang untuk melanjutkan pendidikan formal dapat memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Gerakan Masyarakat Peduli Seni dan Kebudayaan (GEMPITA)
Formas juga mendukung pelestarian kebudayaan Indonesia melalui Gerakan Masyarakat Peduli Seni dan Kebudayaan (GEMPITA). Dalam upaya ini, Formas menggandeng ormas yang fokus pada seni dan budaya untuk melestarikan tarian tradisional Indonesia. Ormas yang terlibat dalam GEMPITA, seperti Gentra Lestari Budaya (GLB), bekerja untuk menghasilkan tarian-tarian kreatif yang menggambarkan keberagaman budaya Indonesia.
Pada 27 April 2024, Formas akan menyambut tamu dari Nepal, Amerika, dan negara lainnya di Bali, untuk mengadakan Culture Reception. Acara ini merupakan kesempatan untuk melakukan tukar-menukar seni budaya dan menampilkan tarian kreatif yang menjadi simbol pelestarian budaya Indonesia. Melalui gerakan ini, Formas berupaya untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya lokal, sekaligus mendorong pemahaman internasional tentang keindahan kebudayaan Indonesia.


Gerakan Masyarakat Peduli Uang Rakyat (GEMPUR)
Selain bergerak di sektor sosial dan kebudayaan, Formas juga membentuk tim kecil yang dikenal dengan nama Gerakan Masyarakat Peduli Uang Rakyat (GEMPUR). GEMPUR berfokus pada pengawasan dan investigasi terkait penggunaan anggaran negara, serta membantu penegakan hukum terkait transparansi penggunaan anggaran. Tim ini bertugas mengumpulkan data, menganalisis kebijakan, dan menyampaikan hasil temuan kepada penegak hukum untuk memastikan bahwa anggaran negara digunakan secara efisien dan sesuai dengan tujuannya.
Handojo menjelaskan bahwa tujuan utama dari GEMPUR adalah untuk mendukung penegakan hukum dan mengawasi penggunaan anggaran negara, bukan untuk menjadi hakim jalanan. “Kami ingin membantu pemerintah dan penegak hukum dalam memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan berjalan dengan baik dan dapat diakses oleh masyarakat,” ujarnya.
Dengan visi untuk mendukung program-program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, Formas berperan aktif dalam mengawal setiap kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah. Melalui berbagai gerakan sosial, pendidikan, kebudayaan, dan pengawasan anggaran, Formas memastikan bahwa program-program tersebut memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.
“Formas hadir untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, cerdas, dan berbudaya. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Handojo.
Formas, dengan pendekatan berbasis keahlian dari berbagai ormas, siap menjadi mitra strategis dalam mengimplementasikan program-program pemerintah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan semangat kebersamaan dan kontribusi nyata dari setiap ormas yang tergabung, Formas optimis dapat membantu mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, menuju Indonesia Emas 2045.
Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Formas memberikan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Program ini bertujuan untuk memberikan akses makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat yang kurang mampu, khususnya anak-anak, yang menjadi fokus utama dalam program ini.
Dengan dukungan dari berbagai ormas yang tergabung dalam Formas, mereka siap berkolaborasi untuk memastikan keberhasilan dan kesuksesan implementasi program ini di seluruh Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan upaya nyata dari pemerintah untuk mengatasi masalah gizi buruk di kalangan masyarakat, terutama anak-anak. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan rakyat, program ini bertujuan untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi secara gratis kepada mereka yang membutuhkan, dari Sabang hingga Merauke.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak, agar mereka bisa tumbuh sehat, belajar dengan baik, dan memiliki masa depan yang cerah. Selain itu, program ini juga merupakan langkah konkret dalam menanggulangi masalah kekurangan gizi yang seringkali menghambat perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Handojo menegaskan Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat, terutama yang kurang mampu, mendapatkan akses terhadap makanan bergizi untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Namun, di balik keberhasilan program ini, ada beberapa tantangan yang muncul, salah satunya adalah munculnya suara-suara negatif terkait pelaksanaan program tersebut. Handojo menjelaskan, meskipun ada kritik dan keluhan yang muncul, Formas dan pihak-pihak terkait berkomitmen untuk menangani masalah tersebut dengan serius.
“Kami mendengarkan setiap masukan dan kritik yang ada. Kritik ini bukan untuk dijadikan hambatan, tetapi untuk menjadi bahan perbaikan bersama,” tegas Handojo.
Terkait adanya laporan tentang oknum yang memanfaatkan program ini untuk kepentingan pribadi, seperti menarik sejumlah uang dari penerima bantuan, Handojo mengungkapkan pentingnya untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan transparansi dan keadilan. Ia menyebutkan bahwa pihak BGN (Badan Gizi Nasional) telah menanggapi masalah ini dengan tegas dan menjelaskan bahwa mereka tidak boleh menerima uang dalam bentuk apapun. Ini penting untuk memastikan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari niat baik pemerintah.
“Ketika kami berhadapan langsung dengan pejabat BGN, mereka dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak boleh menerima uang dari siapapun. Namun, kami juga menyadari ada kemungkinan beberapa individu yang tidak bertanggung jawab mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk merusak program pemerintah,” tambahnya.
Handojo menekankan bahwa langkah-langkah perbaikan terus dilakukan, dan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki implementasi program agar bisa memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
Handojo juga menyoroti bahwa program Makan Bergizi Gratis, bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Menurutnya, program ini sudah direncanakan jauh sebelum Prabowo menjadi presiden. “Program ini keluar dari hati, bukan hanya sekadar ucapan yang dibuat setahun atau dua tahun yang lalu. Ini adalah sebuah visi yang sudah direncanakan sejak lama untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Handojo.
Ia menegaskan bahwa Formas dan seluruh pihak yang terlibat berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh agar program ini bisa berjalan dengan baik. “Kami berharap semua pihak dapat memberikan kesempatan dan masukan yang konstruktif agar program ini berjalan dengan lancar. Ini adalah langkah perbaikan bersama, dan kami percaya dengan kerjasama yang baik, program ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” jelasnya.
Dengan semangat perbaikan dan komitmen untuk memastikan program pemerintah tepat sasaran, Handojo dan Formas siap mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, terutama melalui program-program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis.


Jaringan Luas Formas untuk Mengawal Program MBG
Formas, dengan dukungan 67 ormas yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, berkomitmen untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya terlaksana di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke seluruh penjuru Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil di ribuan pulau yang ada. Yohanes Handojo menjelaskan bahwa keberadaan ormas-ormas yang memiliki jaringan luas, dengan beberapa ormas yang telah aktif di lebih dari 30 hingga 35 provinsi, memberikan Formas keunggulan dalam menggerakkan masyarakat dan mengawasi pelaksanaan program ini.
“Salah satu kekuatan besar yang kami miliki adalah jaringan yang sudah ada. Beberapa ormas kami memiliki jangkauan hingga puluhan provinsi di seluruh Indonesia. Mereka bukan hanya sekadar melaksanakan tugas-tugas organisasi, tetapi juga menggerakkan masyarakat dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengawasi implementasi program ini,” ungkap Handojo.
Namun, Handojo juga mengungkapkan bahwa meskipun Formas memiliki jaringan yang luas, tetap ada kendala besar yang harus dihadapi, terutama terkait distribusi program yang harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah.
“Kendalanya banyak sekali. Kita berbicara tentang ribuan pulau. Bahkan mengirimkan surat suara pada pemilu pun sudah menjadi tantangan besar. Apalagi ini menyebarkan bantuan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya.
Handojo mengakui bahwa meskipun program ini sangat baik, pelaksanaannya tidaklah mudah. Berbagai tantangan logistik dan distribusi di wilayah yang luas dan terpencil menjadi hambatan tersendiri. Namun, Formas tidak menyerah begitu saja. Handojo menegaskan bahwa tantangan tersebut bukan alasan untuk berhenti atau membubarkan program ini.
“Kami di Formas sepenuhnya menyadari bahwa program ini tidak mudah, tetapi kita harus terus bekerja keras untuk mengatasi setiap kendala yang ada. Yang utama adalah memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, dapat merasakan manfaat dari program ini. Kami percaya dengan kerja keras bersama, segala hambatan ini bisa kita atasi,” ujarnya.
Komunikasi yang Baik untuk Menjaga Program Tepat Sasaran
Formas juga menyadari bahwa untuk menjaga agar program ini tepat sasaran, komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Dalam hal ini, Handojo mengungkapkan bahwa Formas aktif menerima laporan dari ormas-ormas yang ada di daerah mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam distribusi makanan bergizi. “Kami mendapatkan informasi langsung dari keluarga kami, dari ormas yang ada, terkait adanya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan tujuan program ini. Kami segera menanggapi dan berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk memperbaikinya,” tambah Handojo.
Formas juga berkomitmen untuk memastikan bahwa program ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi anak-anak yang membutuhkan. Handojo menekankan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi dalam memberikan bantuan adalah risiko penyalahgunaan dana atau bantuan.
“Jika hanya memberikan uang tunai, ada kemungkinan bantuan tersebut tidak digunakan untuk tujuan yang tepat. Kita semua tahu bahwa ada kemungkinan bantuan yang seharusnya digunakan untuk membeli makanan bergizi, justru digunakan untuk hal-hal yang tidak seharusnya, seperti membeli rokok atau barang-barang lainnya yang tidak mendukung kesehatan anak-anak,” ujar Handojo.
Sebagai solusi, Formas mendukung pemberian makanan siap saji yang bergizi langsung kepada anak-anak, agar bantuan tersebut bisa tepat sasaran dan sesuai dengan tujuannya. “Kami berpikir bahwa memberi makanan siap saji yang bergizi akan jauh lebih efektif daripada hanya memberikan uang tunai. Kami ingin memastikan bahwa makanan yang diterima anak-anak benar-benar bergizi dan dapat membantu mereka tumbuh dengan baik,” tambah Handojo.
Handojo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam memastikan keberhasilan program ini. Formas berharap agar setiap orang, baik individu maupun organisasi, bisa memberikan kontribusinya. “Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperbaiki prosedur-prosedur yang ada. Kami terbuka untuk menerima masukan dari siapa saja yang memiliki ide atau solusi yang lebih baik. Yang penting adalah kita bekerja sama demi kebaikan anak-anak Indonesia,” tegasnya.
Formas juga berharap agar pemerintah terus mendukung dan memperbaiki program ini agar lebih efektif dan efisien, terutama dalam hal distribusi dan pemantauan di lapangan. Handojo berharap agar ke depan, program Makan Bergizi Gratis dapat mencapainya tujuannya untuk mengurangi angka stunting di Indonesia, dengan memberikan anak-anak gizi yang cukup, sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan belajar dengan optimal.
Harapan terbesar dari Formas, seperti yang disampaikan oleh Handojo, adalah agar program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia. Dengan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis, diharapkan generasi muda Indonesia bisa tumbuh dengan tubuh yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Kami berharap dengan adanya program ini, cita-cita besar Presiden untuk Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Untuk itu, kami di Formas siap bekerja keras, mengawal, dan memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan hak mereka atas gizi yang baik,” tutur Handojo.


Komitmen Formas dalam Memberdayakan Generasi Muda
Terkait kehadiran generasi muda, Handojo menegaskan Formas terus berkomitmen untuk memberikan ruang bagi generasi muda dalam berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek pembangunan sosial dan budaya di Indonesia. Sebagai organisasi yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, Formas menyadari bahwa generasi muda adalah aset utama dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik untuk bangsa ini.
Menurut Handojo, pentingnya peran generasi muda dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Menurut Yohanes, generasi muda tidak hanya harus menjadi penerus, tetapi juga harus menjadi penggerak utama dalam inovasi, sosial, dan pembangunan budaya.
“Generasi muda Indonesia saat ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka adalah pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan. Untuk itu, kita di Formas sangat mendukung keterlibatan mereka dalam setiap upaya pemberdayaan sosial dan budaya di masyarakat. Kami percaya, dengan melibatkan mereka sejak dini, kita akan menciptakan generasi yang lebih berdaya saing, inovatif, dan peduli terhadap pembangunan bangsa,” ujar Handojo.
Handojo menambahkan bahwa Formas memiliki berbagai program yang dirancang untuk memberikan wadah bagi anak muda untuk berkreasi, berbagi ide, serta mengimplementasikan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat. Program-program tersebut, lanjutnya, tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, tetapi juga pada penguatan karakter dan rasa kepedulian sosial.
Meskipun sebagian besar yang terlihat dalam kegiatan Formas adalah individu yang lebih senior, namun menurut Handojo organisasi ini memiliki banyak tenaga muda yang terlibat aktif dalam berbagai program.
“Kami Formas yang terdiri dari 67 Ormas ini juga banyak Ormas muda. Banyak sekali sehingga itu menjadi tanggung jawab kita bersama. Mungkin yang muncul pada saat ini masih yang kelihatan tua-tua gitu kan, tapi generasi muda kita cukup banyak dan kita mencoba untuk terus melibatkan itu,” ujar Yohanes Handojo Budhisedjati dengan penuh semangat.
Handojo menambahkan bahwa meskipun wajah-wajah yang sering terlihat dalam kegiatan Formas mungkin lebih senior, namun hal tersebut tidak menghalangi peran generasi muda yang juga memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam setiap aktivitas organisasi. Dalam beberapa program, seperti Gempar dan Gempita yang diinisiasi oleh Formas, para pemuda berperan aktif memberikan kontribusi besar untuk kemajuan masyarakat.
“Di Gempar itu, kami punya tenaga-tenaga muda yang luar biasa. Begitu juga di Gempita, yang merupakan salah satu program unggulan kami. Para pemuda ini memiliki semangat dan ide-ide segar yang sangat membantu dalam pengembangan berbagai program sosial dan budaya,” tambah Handojo.


Generasi Muda sebagai Agen Perubahan Sosial
Handojo juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam setiap langkah pembangunan sosial yang dilakukan oleh Formas. “Generasi muda memiliki peran yang sangat strategis dalam perubahan sosial di Indonesia. Mereka adalah agen perubahan yang mampu membawa ide-ide baru dan solusi inovatif terhadap berbagai masalah sosial yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Di penghujung wawancara, Handojo menyatakan bahwa inti dari perjuangan Formas adalah untuk mensejahterakan Indonesia dan rakyatnya. “Apa yang kita inginkan adalah Indonesia sejahtera, rakyat sejahtera. Konsep ini harus kita pegang teguh sambil mengajak teman-teman untuk melihat tujuan yang sama,” katanya/
Baginya, visi ini bukan sekadar sebuah kata-kata kosong, tetapi merupakan sebuah komitmen yang harus diwujudkan melalui tindakan nyata.
Pernyataan tersebut menunjukkan semangat yang besar dari Handojo untuk menggerakkan Formas menuju perubahan yang lebih baik. Dalam pandangannya, meskipun banyak tantangan yang akan dihadapi, tujuan mulia ini tetap menjadi prioritas utama bagi seluruh anggota Formas.
“Makin banyak ormas makin banyak tantangan. Tapi syukur Alhamdulillah, semua ini karena kami memiliki visi yang sama,” ujarnya.
Handojo juga berbicara tentang peran pengalaman dan usia dalam melihat tantangan yang ada. Sebagai seorang yang telah berpengalaman dan tidak lagi muda, Handojo merasa bahwa hal ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana memimpin dan mengarahkan Formas. “Karena pengalaman dan usia saya juga tidak muda lagi, itu yang saya pikirkan,” katanya.
Handojo dengan tegas menyatakan bahwa visi dan misi Formas sudah sangat jelas dan harus dijalankan bersama oleh setiap anggota. “Visi kita sama, misinya juga sama. Kami punya tujuan mulia yang akan dicapai,” tegas Handojo.
Menurutnya, persatuan dan kesamaan tujuan menjadi kunci keberhasilan Formas dalam menjalankan berbagai program untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Pada saat Formas baru dibentuk, Handojo menjelaskan bahwa ia memerlukan waktu untuk berdialog dengan para anggota mengenai arah dan tujuan organisasi. Dalam diskusi tersebut, dia menekankan pentingnya memiliki pemahaman yang sejalan, bukan hanya berdasarkan materi atau uang.
Handojo menekankan bahwa meskipun uang merupakan bagian yang diperlukan untuk operasional dan kegiatan, itu bukanlah tujuan utama.


Formas, lanjut Handojo , tidak hanya berfokus pada pencarian dana, melainkan lebih kepada bagaimana mewujudkan tujuan mulia yang jauh lebih besar daripada sekadar uang. “Kami butuh uang, memang. Tapi uang bukan segala-galanya. Kami harus bisa melihat bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik hanya uang saja,” ujar Yohanes.
Formas berkomitmen untuk tidak mengandalkan bantuan dana dari pemerintah atau kementerian. “Kami tetap dengan jalur kami. Kami sudah menjalankan kegiatan dengan biaya-biaya yang tercukupi tanpa harus meminta kepada pemerintah atau kementerian. Tidak sama sekali,” tegasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Formas mengedepankan kemandirian dan keberlanjutan dalam setiap langkah yang diambilnya.
Sejak dibentuk, Formas telah mengadakan berbagai kegiatan yang saling mendukung dan membantu masyarakat. Handojo menyebutkan bahwa berbagai kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik, dengan dukungan internal dari anggota dan partisipasi aktif dari berbagai pihak yang terlibat. “Kami saling sama-sama membantu, dan uang untuk biaya-biaya itu sudah tercukupi tanpa harus meminta kepada pihak lain,” kata Handojo
Dengan semangat yang terus menyala, Formas di bawah kepemimpinan Yohanes Handojo Budhisedjati berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mencapai visi Indonesia Emas.
Secara keseluruhan, Handojo menegaskan bahwa Formas akan terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, Yohanes yakin bahwa dengan visi yang sama dan semangat yang tidak pernah padam, Formas akan tetap teguh di jalan yang benar. “Kami punya tujuan yang jelas. Mensejahterakan Indonesia dan rakyat kita. Itu saja,” tutupnya dengan penuh optimisme.