Komisi IV DPR Berpesan TNK Harus Dijaga dan Didukung Kelestariannya oleh Semua Pihak
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, menyoroti pentingnya menjaga Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan sangat baik. Dalam kunjungannya ke Pulau Rinca, Sudin menekankan perlunya perhatian serius terhadap konservasi komodo, khususnya mengingat populasi komodo di Pulau Rinca lebih besar daripada di Pulau Komodo dan pulau-pulau lainnya.
“Merawat bumi, merawat binatang itu mahal sekali. Komodo hanya ada satu-satunya di dunia, ada di NTT atau di Pulau Rinca ini. Kita harus menjaganya dengan baik,” ujar Sudin, saat berada di Pulau Rinca belum lama ini.
Sudin juga mengungkapkan kekhawatiran atas Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang masih terbilang kecil. Tahun 2023, Taman Nasional Komodo hanya menghasilkan PNBP sebesar Rp41,05 miliar, dengan PNBP terbesar diperoleh pada bulan Agustus 2023 sebesar Rp7,6 miliar.
“Besar PNBP yang terkumpul tidak sebanding dengan kebutuhan pemeliharaan dan pengelolaan Taman Nasional. Biaya masuk yang ada saat ini tidak mencukupi untuk memelihara jalan, fasilitas, dan gaji pegawai,” ungkap Sudin.
Sudin juga menyoroti distribusi PNBP yang dirasanya tidak adil, di mana hanya sebagian kecil yang kembali untuk pengelolaan taman.
“Kita harus memikirkan ulang skema pembagian ini. Idealnya, sebagian besar PNBP harus kembali untuk pengelolaan taman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sudin menekankan pentingnya peran hotel dan operator wisata lokal dalam mendukung keberlanjutan taman melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “Hotel-hotel besar seharusnya berkontribusi lebih dalam konservasi, misalnya dengan menyediakan solar untuk operasional kapal wisata,” paparnya.
Sudin menegaskan bahwa keberlangsungan Taman Nasional Komodo bukan hanya penting bagi konservasi tetapi juga untuk ekonomi lokal.
“Kita harus mencari solusi win-win yang mendukung keberlangsungan hidup Komodo dan masyarakat lokal,” pungkas Sudin.
