Konferensi ACCA 2024 Perkuat Persatuan Marga Tionghoa di Asia Tenggara dan Tiongkok

0
WhatsApp Image 2024-12-09 at 21.35.42

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) bersama ASEAN China Clans Association (ACCA) Secretariat Thailand secara resmi menggelar acara besar bertajuk “The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum” di Westin Hotel Jakarta pada Senin, (09/12/2024). Acara ini menjadi momen bersejarah dalam rangka mempererat hubungan persaudaraan antar komunitas Tionghoa di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok, serta membuka ruang dialog untuk para pemuda sebagai agen perubahan di era globalisasi.

Konferensi yang ke-11 ini dibuka oleh Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta dan Konselor dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Sipin, didampingi oleh sejumlah pimpinan asosiasi suku Tionghoa dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Tiongkok.

Acara pembukaan dihadiri oleh lebih dari 500 tamu undangan yang terdiri dari berbagai elemen penting, termasuk perwakilan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Daerah, serta pengurus PSMTI dari tingkat pusat hingga daerah dan para delegasi dari negara-negara ASEAN dan Tiongkok.

Tema besar yang diangkat dalam konferensi kali ini adalah “Empowering the World,” yang bertujuan untuk menggali potensi kolaborasi dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat dan memperluas pengaruh sosial serta ekonomi antar negara. Dengan tema ini, konferensi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan komunitas Tionghoa, baik di Asia Tenggara maupun di Tiongkok, dalam menghadapi tantangan global dan perkembangan dunia yang semakin pesat.

Pembukaan acara diawali dengan laporan dari Ketua Panitia Pelaksana Martinus Johnnie Sugiarto. Ketua Harian 1 PSMTI ini memaparkan kegiatan yang diikuti para delegasi selama empat hari. Yakni pada tanggal 8 Desember 2024, akan diadakan makan malam penyambutan dan pemberian penghargaan kepada 25 tokoh Tionghoa yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Pada tanggal 10 Desember 2024, delegasi dari masing-masing negara akan mengikuti acara penanaman pohon di Taman Budaya Tionghoa Indonesia di TMII, Jakarta.

“Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara dan komunitas Tionghoa di kawasan Asia Tenggara, serta mendorong kemajuan bersama dalam berbagai sektor yang vital bagi perkembangan ekonomi dan budaya di kawasan ini,” tutur Johnnie.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta  menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh delegasi yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas Indonesia yang kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya melaksanakan konferensi ini sebanyak sepuluh kali.

“Konferensi ini bertujuan untuk menyatukan seluruh organisasi marga dan komunitas Tionghoa se-ASEAN, demi mempererat hubungan yang telah terjalin selama ini,” ujarnya.

Wilianto menekankan pentingnya kolaborasi, kerja sama, dan saling mendukung antar negara, terutama dalam bidang bisnis, pendidikan, budaya, dan sosial.

“Saya yakin bahwa melalui persatuan dan kolaborasi, kita dapat membawa perubahan nyata yang berdampak di tingkat global. Melalui konferensi ini, mari kita ciptakan karya nyata di bidang bisnis, pendidikan, budaya, dan social,” terangnya.

Sekjen ACCA Thailand, Mr. Huang Han Liang, menambahkan bahwa kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan pariwisata menjadi fokus utama konferensi ini. Ia menjelaskan, meskipun negara-negara di Asia Tenggara tidak sebanding dengan Eropa atau Amerika, kawasan ini memiliki banyak potensi yang perlu digali, terutama di sektor pertanian, industri ringan, dan pariwisata.

“Setelah 20 tahun, saya melihat banyak perubahan positif di Asia Tenggara. Negara-negara di kawasan ini telah berkembang pesat dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, dan industri. Masyarakat di Asia Tenggara kini menikmati kehidupan yang lebih baik, dan ini adalah hasil dari upaya bersama antara masyarakat setempat dan komunitas Tionghoa,” ungkap Mr. Huang.

Sementara Ketua Dewan Kehormatan PSMTI, Teguh Kinarto, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan oleh semua pihak.

“Melalui pertemuan ini, kita berharap hubungan antar negara-negara Asia, terutama dalam bidang budaya dan komunikasi, dapat semakin erat. Keberhasilan konferensi ini adalah hasil dari kerjasama yang baik dan saling mendukung antar negara,” katanya.

Apresiasi terhadap konferensi ini juga disampaikan Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudy. Ia  berharap acara ini dapat membuka lebih banyak kesempatan kerjasama di bidang ekonomi, industri, dan budaya.

“Melalui acara ini, kita berharap dapat memamerkan budaya Tionghoa yang kaya dan beragam, serta memperkenalkan kontribusi penting komunitas Tionghoa di dunia. Kita memiliki sejarah yang sangat panjang dan akar budaya yang mendalam, dan melalui acara ini, kita akan semakin mengokohkan kerjasama dan saling mengenal antar komunitas Tionghoa di seluruh dunia,” ujar Abraham.

Pada acara pembukaan ini, Markplus bersama PSMTI menyelenggarakan PSMTI Award kepada 25 tokoh Tionghoa yang berkontribusi membangun negeri.Acara PSMTI Award merupakan salah satu upaya untuk lebih mengenalkan peran penting komunitas Tionghoa dalam pembangunan Indonesia.

Selama ini, komunitas Tionghoa telah aktif berperan dalam memperkaya budaya Indonesia serta memberikan kontribusi dalam dunia bisnis dan sektor lainnya. Penerima penghargaan tahun ini mencakup tokoh-tokoh yang telah memberikan dampak positif dalam kemajuan sosial dan ekonomi di Indonesia, yang tentunya memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.

Di penghujung acara, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta, secara simbolis menyerahkan bendera pataka ACCA kepada perwakilan asosiasi Tionghoa Kamboja Penyerahan bendera pataka tersebut menjadi simbol bahwa konferensi ACCA berikutnya akan diselenggarakan di Kamboja pada tahun 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *