Kunjungan Wisman ke Indonesia Alami Peningkatan 11,44 Persen pada Juni 2023
Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan data terbaru mengenai jumlah wisman dan wisnus yang terus mengalami peningkatan. Pada Juni 2023, terdapat 1.062 juta kunjungan wisman ke Indonesia, sehingga secara kumulatif kunjungan wisman dari Januari hingga Juni 2023 mencapai 5.189.433 kunjugan.
“Data BPS untuk Juni 2023 kunjungan wisman kebangkitannya sangat strong. Month to month dari kenaikan mancanegara ini signifikanm year on year juga naik signifikan,” kata Sandiaga.
Dengan begitu, jumlah ini mengalami kenaikan 11,44 persen dengan perbandingan month to month pada Mei 2023, serta year on year naik 119,64 persen disbanding dengan Juni 2022. Pada semester I 2023, kunjungan wisman meningkat 88,12 persen dari total kunjungan wisman sepanjang 2022, atau mengalami peningkatan 250,33 persen jika dibandingkan semester I 2022.
Lalu, jika dibandingan dengan target kunjungan wisman pada 2023, setara dengan 86,49 persen target batas bawah (6 juta) atau 61,05 persen targetbatas atas (8,5 juta). Pada Juni 2023, wisman yang paling banyak berkunjung ke Indonesia adalah Singapura dengan persentase 16,41 persen, Malaysia, 15,88 persen, Australia 12,47 persen, India 6,48 persen, dan Tiongkok 5,88 persen.
“Jadi sekali lagi jumlah ini patut kita syukuri dan kami bisa memberikan proyeksi bahwa tahun ini jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana maka target atas 8,5 juta akan terlampaui secara signifikan. Angka proyeksinya sekitar 15 sampai 20 persen,” ucap Sandiaga.
Meski kunjungan wisman meningkat, tetapi perjalanan wisatawan nusantara hingga Juni 2023 tercatat 433,57 juta. Adapun provinsi di Pulau Jawa mendominasi perjalanan wisnus berdasarkan provinsi asal maupun tujuan, di antaranya Jawa Timur 26,92 persen, Jawa Barat 17,40 persen, Jawa Tengah 14,55 persen, DKI Jakarta 6,94 persen, maupun Banten 4,80 persen dari target 1,2-1,4 miliar pergerakan.
“Kami ingin wisatawan nusantara ini menjadi fokus karena kita memiliki keunggulan dari desa-desa wisata dan destinasi super prioritas. Ini harus kita arahkan untuk program pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang ditopang oleh pergerakan wisatawan nusantara,” ujar Sandiaga.
Oleh karena itu, Kemenparekraf terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti online travel agent, mitra, influencer, pelaku industri, hingga media.
“Kami mendorong pemerintah daerah lebih aktif mempromosikan dan menciptakan event dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk pemasaran pariwisata Indonesia yang kita lakukan secara all out. Kami juga mendorong kerja sama yang lebih terintegrasi dengan konsep bangga berwisata di Indonesia,” kata Sandiaga. (Sumber: Kemenparekraf)