Menikmati keindahan taman bawah laut Wakatobi

0

taman laut

Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.

Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044 meter. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp yang tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.

Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan diantaranya (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain. Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Perairan Wakatobi memiliki hewan yang selalu mengunjunginya dan menjadikan perairan Wakatobi sebagai tempatnya untuk menetap dalam beberapa waktu, hewan yang dimaksudkan adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Tidak hanya itu Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.

Selain snorkeling dan diving atau berenang, kalian juga bisa melakukan berbagai aktivitas lain seperti berjalan atau bermain di pantai dan juga berkemah karena daerah pantai atau daratannya pun tak kalah indah dan eksotis. Pantai dengan pasir putih, air laut yang jernih, sunset yang terlihat dari tepi pulau, reruntuhan sejarah seperti benteng-benteng kuno dan meriam yang tersebar di empat pulau utama akan membuat kalian betah berlibur di Wakatobi. Bahkan kalian bisa berwisata budaya dengan berinteraksi dengan suku asli yang dikenal dengan suku Bajau. Menurut catatan penjelajah Cina dan Eropa kuno, mengatakan bahwa manusia perahu adalah manusia yang mampu mengeksplorasi Johor, Singapura, Sulawesi dan Kepulauan Sulu.

Dari keseluruhan manusia perahu di Asia Tenggara yang masih memiliki kebudayaan perahu tradisional adalah suku Bajau. Menyelami kehidupan sehari-hari mereka yang menarik dan unik, terutama keahlian menyelam ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan. Satu hal lagi yang tak boleh dilewatkan di Wakatobi yakni wisata kuliner. Selain aneka seafood, di sana kalian bisa mencoba makanan khas Wakatobi seperti Paria (sayur paria yang diisi dengan ikan), Tombole (tepung ubi kayu di campur dengan kelapa parut di bungkus daun pisang lalu di bakar dengan batu yang panas), Kasouami (terbuat dari singkong), Barongko (berbahan dasar pisang yang di kukus dengan daun pisang). (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *