Menkomdigi Ajak Investor Global Dukung Pertumbuhan Startup Indonesia

0
dXBsb2Fkcy8yMDI1LzEwLzIzLzQ0OGU3ODA1LTk3ZGItNDliMi1iYTFkLWYyYjM1MWVmMzIxMi5wbmc=

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyerukan kepada investor global untuk mempercayai potensi besar yang dimiliki ekosistem startup Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan Meutya saat menjadi pembicara kunci dalam Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Meutya menegaskan bahwa Indonesia kini bukan hanya pasar digital terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga pusat inovasi dan kewirausahaan baru yang tengah tumbuh pesat.

“Dua puluh startup unggulan ini mencerminkan kreativitas dan ketangguhan generasi baru inovator Indonesia. Mereka membawa semangat global, tetapi tetap berakar pada solusi untuk masyarakat,” ujar Meutya.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus memperkuat inisiatif pembangunan ekosistem startup nasional melalui program HUB.ID Connection Hub dan Startup Indonesia Dashboard, dua platform utama yang dirancang untuk mempertemukan startup dengan investor dan mitra bisnis potensial.

Dalam ajang HUB.ID Connection Hub 2025, Kemkomdigi mempertemukan 20 startup unggulan Indonesia dengan investor global dari berbagai negara. Program ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital terpercaya di Asia, sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo–Gibran dalam satu tahun kepemimpinannya.

Sejak diluncurkan pada tahun 2022, HUB.ID telah berhasil menghubungkan lebih dari 240 startup dengan 80 investor global dan mitra korporasi. Hingga kini, program tersebut telah memfasilitasi lebih dari 2.600 pertemuan terkurasi dan menghasilkan investasi serta kemitraan bisnis senilai lebih dari USD 60 juta.

Menurut Meutya, keberhasilan ekosistem digital tidak hanya bergantung pada besarnya investasi, tetapi juga pada kualitas kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan pelaku inovasi.

“Startup tidak bisa berjalan sendiri. Mereka butuh dukungan sistem yang solid, mulai dari regulasi, pembiayaan, hingga pendampingan. Kami memastikan semua pihak dapat saling terhubung dan saling memperkuat,” jelasnya.

Untuk itu, Kemkomdigi juga memperkenalkan Startup Indonesia Dashboard, sebuah basis data nasional terintegrasi yang memetakan ribuan startup berdasarkan sektor, wilayah, dan tingkat perkembangan bisnis. Platform ini dirancang untuk membantu investor menemukan peluang investasi yang tepat, sekaligus membantu pembuat kebijakan memahami arah pertumbuhan ekonomi digital nasional.

“Ketika semua saling terhubung, inovasi akan tumbuh,” tegas Meutya.

Selain mempertemukan startup dengan investor, HUB.ID juga menyediakan program mentoring dan knowledge sharing bersama para pendiri startup sukses, venture capitalist, dan pakar industri digital. Pendekatan ini bertujuan memperkuat kapasitas manajerial dan keberlanjutan bisnis startup Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menambahkan bahwa pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung keberhasilan startup secara berkelanjutan.

“Kita perlu mengorkestrasi seluruh ekosistem agar risiko kegagalan bisa ditekan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci,” ujar Edwin.

Upaya penguatan ekosistem startup ini menjadi bagian dari strategi besar transformasi digital nasional. Pemerintah ingin memastikan bahwa pertumbuhan teknologi tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberi dampak sosial nyata bagi masyarakat — mulai dari peningkatan produktivitas UMKM hingga penciptaan lapangan kerja baru di sektor digital.

“Kita ingin dunia melihat Indonesia bukan sekadar pasar, tetapi sebagai rumah bagi ide-ide besar dan inovasi yang memberi solusi nyata bagi kehidupan,” kata Meutya menutup pidatonya.

Melalui kerja sama antara pemerintah, startup, dan investor global, Indonesia menegaskan posisinya sebagai rumah inovasi digital yang tumbuh dari kepercayaan, keterhubungan, dan kolaborasi lintas batas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *