Menlu Retno Desak Bantuan BBM Untuk Pelayanan Pengobatan Rumah Sakit Indonesia di Gaza

0

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak agar bantuan berupa bahan bakar minyak (BBM) dapat masuk ke Gaza, Palestina. BBM tersebut dibutuhkan rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza agar pelayanan pengobatan bagi masyarakat yang menjadi korban serangan Israel.

Menlu Retno mengatakan bantuan BBM juga telah disuarakan oleh Kementerian Kesehatan Palestina bahwa begitu pentingnya pasokan bahan bakar untuk merawat dan menyelamatkan nyawa manusia yang dirawat di rumah sakit.

Kementerian Luar Negeri RI telah menerima rilis dari Kementerian Kesehatan Palestina yang   menyebutkan bahwa waktu tinggal beberapa jam sebelum generator utama dua rumah sakit, yaitu rumah sakit Al Syifa Medical Complex dan juga Rumah Sakit Indonesia, akan mengalami shutdown kalau tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.

“Nah dari informasi ini, kita kemudian melakukan komunikasi dengan teman-teman relawan Mer-C yang ada di lapangan. Dan dari komunikasi kita diperoleh informasi bahwa waktu yang tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi, karena kita melakukan komunikasi tadi pagi, sebelum generator utama mengalami shut down,” kata Menlu Retno belum lama ini.

Retno menegaskan dirinya saat berada di New York untuk mengikuti pertemuan darurat Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, situasi di Gaza sudah sangat kritis termasuk dalam pelayanan pengobatan di Rumah Sakit.

Upaya untuk mengoptimalkan bantuan pengobatan di rumah sakit adalah segera masuknya bahan bakar ke Gaza dan juga air bersih, selain tentunya kebutuhan-kebutuhan bahan pokok yang memang sudah sangat diperlukan oleh penduduk Gaza.

“Dengan situasi ini, kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” tutur Menlu Retno.

Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza dibangun di atas tanah seluas 16.261 meter persegi yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza utara.

Menurut laman resmi MER-C, RS ini dibangun di atas tanah wakaf dari pemerintah Palestina di Gaza. Sementara dana pembangunan rumah sakit ini semuanya berasal dari donasi rakyat Indonesia.

Rumah Sakit Indonesia  mulai dibangun sejak Mei 2011 dan pembangunan tahap dua selesai pada awal 2014.

Rumah Sakit Indonesia  di Gaza juga menjadi bangunan terunik dan terbesar di Gaza, yang sebagian besar bangunan di wilayah pendudukan Israel ini berbentuk segi empat, dengan kapasitas 230 tempat tidur, dengan total empat lantai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *