Museum Mandala Bhakti Semarang, Jejak Perjuangan Bangsa

0
1612285koleksi-museum780x390

TRIBUN JATENG/M SYOFRI KURNIAWAN

Museum ini merupakan museum perjuangan TNI. Museum Mandala Bhakti Semarang ini menyimpan beberapa koleksi tentang data, dokumentasi, persejnjataan TNI baik yang tradisional hingga senjata yang modern. Serta alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Lokasinya persis di seberang selatan Tugu Muda, di Jalan Mgr. Soegijo Pranoto nomor 2 di Semarang. Merupakan salah satu gedung warisan Belanda, Museum Mandala Bhakti, atau lengkapnya adalah Museum Perjuangan Kodam IV/ Diponegoro Mandala Bhakti, menyimpan sejarah kepahlawanan dan semangat patriotisme prajurit Diponegoro.

Museum Mandala Bhakti Memiliki dua lantai dan orientasi bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari bata dan dinding dari bata berplester.Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang yang memberi kesan formal pada fasadenya.

Didalam museum ini terdapat koleksi berbagai jenis senjata api yang digunakan TNI dalam pertempuran memperebutkan kemerdekaan, baik yang tradisional maupun yang sudah menggunakan teknologi. Selain itu, terdapat berbagai data dan dokumentasi yang menjelaskan tentang perjuangan Tentara Nasional Indonesia.

Memasuki lantai dua, pengunjung akan disambut patung Panglima Besar Sudirman. Di belakang patung tersebut terdapat ruangan yang dulu difungsikan sebagai ruang pengadilan. Sementara disekitarnya terdapat berbagai lukisan yang menggambarkan sejarah pertempuran TNI lengkap dengan ornamen-ornamen bangunan khas Belanda. Pada bagian lainnya, terdapat kendi besar bertuliskan “Kendi Manunggal TNI-Rakyat” tertanggal 5 Oktober 2003. Kendi itu menggambarkan perjuangan TNI yang tidak lepas dari dukungan rakyat.

Dari jendela Museum Mandala Bhakti, pengunjung bisa melihat pemandangan diseputar Tugu Muda. Di seberangnya masih berdiri kokoh gedung perusahaan kereta api masa Hindia Belanda yang kini lebih dikenal dengan Lawang Sewu. Dibagian lain pengunjung akan melihat gedung Pandanaran yang saat ini digunakan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *