Museum Ronggowarsito: Etalase Budaya dan Sejarah
Museum Ronggowarsito di Jawa Tengah termasuk museum provinsi terbesar di Indonesia dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan terletak di Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 1 Semarang, Jawa Tengah. Museum Ronggowarsito mempunyai dua misi, yaitu “Meningkatkan apresiasi budaya dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap budaya”. Museum Jawa Tengah Ronggowarsito mempunyai visi “Bangga Peduli Budaya” yang berarti bangga mengurusi beragam warisan budaya dan perwujudan lain ekspresi budaya. Museum ini menyuguhkan bagi Anda koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan, dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari salah satu pujangga Indonesia terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan. Museum ini menempati luas tanah 1,8 ha dan dibuka setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB kecuali hari Senin.
Dinamakan Museum Negeri Ronggowarsito dengan beberapa pertimbangan antar lain karena Rongowarsito merupakan pujangga besar, yang telah banyak meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya yaitu yang berupa buku-buku dan naskah. Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, merupakan Museum yang memiliki koleksi terbesar dan unsur pendukung lain adalah kelengkapan layanan dan sarana yang tersedia. Museum Ronggowarsito telah bersiap diri mulai dari Tata Pameran, pemandu, souvenir shop, layanan Audio Visual, Free Hot Spot Area, Ruang Apresiasi Seni, Meeting Room, Ticketing dan Travel Biro serta Limo Transport Shuttle telah di gelar menanti kunjungan masyarakat dalam dan luar negeri. Mulai pukul 07.30 sampai 15.00 WIB, ruang psamer tetap dapat dikunjungi dan selalu buka bahkan dihari libur dan hari Besar, ini satu-satunya museum negeri yang setiap hari buka tidak pernah libur.
Museum Jawa Tengah Ronggowarsito Semarang memiliki total koleksi mencapai 59.784 unit yang terdiri dari berbagai kategori koleksi. Koleksi terbanyak adalah kategori numismatik-heraldika, yakni mata uang dan tanda pangkat. Jumlah koleksi numismatik-heraldika tersebut mencapai 44.961 unit, kategori etnografi sebanyak 6.803 unit, dan koleksi benda-benda arkeologi berjumlah 5.211 unit. Jumlah koleksi keramik, kata dia, sebanyak 1.199 unit, biologi sebanyak 617 unit, historika sebanyak 318 unit, seni rupa 397 unit, dan geologika berupa batuan alam sebanyak 200 unit. Koleksi yang jumlahnya masih sedikit kategori filologika, berupa naskah atau manuskrip yang hanya 36 unit dan teknologika, seperti mesin ketik kuno sebanyak 42 unit. Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, termasuk museum provinsi terbesar di Indonesia dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan. Museum ronggowarsito dirancang sesuai dengan standar museum di Asia tenggara. Luas bangunan kira-kira 8.438 m persegi. Yang mencakup pendopo, gedung pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran.
Museum Ronggowarsito dibangun dengan dana dari proyek rehabilitasi dan perluasan permuseuman Jawa Tengah dan pembanguanan fisik yang dilakukan secara bertahap. Arsiterturnya adalah Ir. Totok Rusmanto. Suatu museum mempunyai khasnya tersendiri. Seperti halnya pada bangunan Museum Ronggowarsito yang menggambarkan bangunan khas Jawa Tengah yaitu joglo yang dipadukan dengan arsitektur modern. Selain dari itu Museum Ronggowarsito mempunyai koleksi yang sangat banyak dan beragam seperti koleksi astronomi, geologi, ekologi, paleozologi, sejarah islam dan kolonial, koleksi pra sejarah dan Hindu-Budha, koleksi diorama perjuangan Nasional, koleksi kehidupan tradisional, koleksi mata uang, koleksi wayang dan kesenian tradisional.
Keunggulan yang dapat Anda nikmati di sini adalah banyak koleksi yang menyangkut masalah kebudayaan dan sejarah. Bahwa di 8 ruang gedung yang masing-masing seluas 400 meter persegi tersimpan tidak kurang dari 40.000 koleksi. Koleksi itu, mulai dari zaman prasejarah hingga zaman kolonial Belanda. Bahkan terdapat hasil karya tradisional masyarakat Indonesia. Di Museum Ronggowarsito Semarang, Anda juga akan melihat 100 koleksi keramik kuno yang ditemukan di dasar laut. Keramik yang ditemukan di dasar laut itu merupakan hibah dari Direktorat Bawah Air Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan total sebanyak 100 buah. Keramik-keramik tersebut ditemukan di perairan Bangka Belitung, dan kemungkinan besar berasal dari salah satu zaman dinasti China dari beberapa zaman dinasti yang berbeda. Bentuk keramik itu bermacam-macam, antara lain piring dan mangkuk dengan ukuran bervariasi, antara 4-5 centimeter untuk mangkuk kecil dan terbesar berukuran sekitar 15 cm.
Terletak di Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 1 Semarang, Jawa Tengah, persis di sebelah bundaran Kalibanteng, dekat bandara Ahmad Yani di Semarang dan hanya 4 km jauhnya dari pusat kota ke arah barat. Akses transportasi ke Museum Ronggowarsito sangat strategis di Bundaran Kalibanteng Semarang, hanya 1 Km dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang atau 2 menit dengan taxi. Sekitar 10 Km dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan 7 menit dengan taxi. 12 Km dari Pusat Keramaian Kota Semarang Simpang Lima, Pasar Johar/kota Lama atau 10 menit dengan taxi. Sejauh 15 Km apabila Anda dari Terminal Induk Bus Mangkang atau 15 menit dengan taxi. Dari Stasiun Kereta Api Tawang sejauh 10 km atau 7 menit dengan taxi. Museum Ronggowarsito dapat dicapai dari bandara, pelabuhan atau terminal. Dari Bandara Propinsi Jawa Tengah mempunyai satu bandara nasional di Semarang (bandara Ahmad Yani) dan satu bandara internasional di Surakarta (bandara Adi Sumarmo).
Bandara Ahmad Yani dapat dicapai dalam waktu 45 menit penerbangan dari bandara internasional Soekarno-Hatta di Jakarta dan sekitar 90 menit penerbangan dari bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Penerbangan dari Jakarta ke Semarang dilaksanakan hampir setiap hari oleh Garuda, Mandala, dan maskapai penerbangan lainnya. Dari Pelabuhan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dari pelabuhan Tanjung Mas dengan angkutan taksi melalui jalan lingkar. Dari Terminal Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dari terminal bis Terboyo di Kaligawe, Semarang dengan bis kota atau 30 menit dengan naik taksi. (arf)