Nita Yulianis: Finalis P3N 2024 Miliki Peran Penting dalam Gerakan Stop Boros Pangan

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nita Yulianis memberikan pembekalan kepada finalis Putra Putri Pariwisata Nusantara 2024 di The Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024).
Nita mengaku senang dapat bertemu dengan para finalis dan memberikan literasi seputar pangan di Indonesia. Di dalam kelas, para finalis banyak mengajukan pertanyaan berkaitan dengan peran generasi muda untuk mendukung gerakan selamatkan pangan.
“Alhamdulillah Badan Pangan Nasional berkesempatan memberikan literasi kepada rekan-rekan finalis Putra Putri Pariwisata Nusantara 2024. Mereka sangat antusias, Alhamdulillah kami dalam menyampaikan materi gerakan selamatkan pangan, stop boros pangan itu juga terjadi diskusi yang interaktif,” jelasnya.
Nita menjelaskan, para finalis dapat memiliki peran penting untuk menjadi contoh yang baik kepada masyarakat dalam gerakan stop boros pangan, di mana mereka bisa mengkampanyekan agar tidak membuang makanan dan juga melakukan pemanfaatan pangan untuk diolah kembali, termasuk mendonasikan pangan kepada yang membutuhkan.



Tidak hanya itu, Nita juga memberikan apresiasi kepada Yayasan El John Indonesia melalui unit kerjanya El John Pageants atas penyelenggaraan Putra Putri Pariwisata Nusantara dan memberikan edukasi kepada para finalis mengenai ketahanan pangan dan gizi, khususnya pentingnya penyelamatan pangan.
“Tentunya harapan kami para Putra Putri Pariwisata Nusantara ini akan bergerak sebagai duta pariwisata di mana sektor pariwisata tidak luput dari pangan. Nah pangan ini bersifat strategis sehingga tadi kami juga sudah titipkan pesan kepada para finalis agar nanti mereka juga berkontribusi dalam mengkampanyekan upaya penyelamatan pangan di wilayahnya masing-masing bersama stakeholder terkait,” harapnya.
Sementara itu, Nita menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional selalu menjaga situasi ketahanan pangan nasional bersama seluruh mitra pentahelix, baik pusat maupun daerah.





“Dari sisi kerawanan pangan dan gizi saat ini di tahun 2023 data FSVA yang lalu juga kita sudah mengalami penurunan. Sebelumnya tahun 2022 terdapat 74 kabupaten/kota rentan rawan pangan. Saat ini 68 kabupaten/kota rentan rawan pangan. Begitu juga dengan jumlah populasi yang konsumsi energinya kurang itu juga mengalami penurunan di mana sebelumnya 10,21 persen, pada tahun ini 8,53 persen,” katanya.
Nita mengatakan, Badan Pangan Nasional memiliki banyak kegiatan berbasis pada pilar ketahanan pangan dan gizi, mulai dari menjaga ketersediaan stabilitas pasokan dan harga, hingga menjaga cadangan pangan pemerintah.
“Termasuk juga kita pengentasan nilai rentan rawan pangan dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita mempromosikan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujarnya.