Culinary TourismEconomic

Pasar Wisata Kuliner Banyuwangi Dongkrak Perekonomian Masyarakat Lokal

Kabupaten Banyuwangi terus meningkatkan pasar wisata kuliner. Masing-masing pasar menyajikan kekhasan jajanan sesuai lokalitasnya. Pasar yang melibatkan para pedagang setempat itu, merupakan inovasi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

“Di tengah kelesuan ekonomi, kita perlu terus berinovasi untuk menggerakkan berbagai sektor. Pasar kuliner ini adalah salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi lokal di masing-masing desa,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar saat membuka Festival Pasar Wisata Kuliner di arena Arabian Street Food beberapa waktu lalu.

Saat ini, tak kurang ada 19 pasar kuliner yang tersebar di berbagai kecamatan dengan waktu yang berbeda-beda. Setiap pasar tak kurang dari 40 lapak yang menjual aneka jajanan. Hal ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.

“Contohnya di Pasar Jajanan Olehsari. Awalnya hanya ada 40 penjual, sekarang sudah tumbuh menjadi 78 penjual. Perputaran uangnya pun meningkat. Bisa mencapai Rp 40-50 juta,” kata Anas. Pasar jajanan di Olehsari sendiri, buka setiap Sabtu dari pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.

Beberapa pasar wisata kuliner lain juga menunjukkan progres yang cukup baik. Arabian Street Food (Arasfo), misalnya, menjadi salah satu destinasi kuliner yang lagi naik daun. Pasar yang menyajikan aneka makanan khas Timur Tengah itu, kini setiap pekannya selalu dipadati pengunjung.

Selain beberapa pasar yang disebut di atas, juga ada beberapa lainnya yang tak kalah menariknya. Di antaranya adalah Pasar Wit-Witan di Alasmalang, Kecamatan Singojuruh yang buka setiap Minggu pagi. Juga ada Pecinan Street Food di kawasan Karangrejo Banyuwangi yang menyajikan aneka kuliner khas masyarakat Tionghoa.

Ada pula Pasar Kampung Kopat di Boyolangu,  Pasar Seni dan Jajanan Rakyat Banyuwangi (Pasjari) di Temenggungan dan Pasar Kuliner Porobungkil di Rejosari yang juga dihelat tiap Sabtu sore hingga malam.

Anas berpesan kepada setiap pengelola untuk senantiasa menjaga kebersihan, kualitas dan kemasannya. “Saat ini, makan bukan sekadar makan. Sudah jadi life style. Sebelum makan difoto dulu. Jadi perlu terus dijaga kebersihan, kualitas dan penyajiannya,” ungkap Anas.

Sementara itu, perlu juga diketahui oleh para pecinta kuliner yang tak sempat berkunjung langsung ke berbagai pasar wisata kuliner tersebut, kini dapat memesannya secara langsung. Kini, Pemkab Banyuwangi meluncurkan aplikasi berbasis mobile apps yang bertajuk Nja-jan.

“Dari aplikasi ini, bisa pesan berbagai kuliner yang ada di masing-masing pasar. Tinggal pilih dan siap diantar ke tempat pemesan,” pungkas Anas.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button